Unveiling Magellani: Hian Tjen Couture 2017-2018 Collection

Suatu malam di Maroko, desainer asal Indonesia, Hian Tjen tengah terpesona oleh keindahan taburan bintang-bintang yang menghiasi langit. Melalui teleskopnya, Hian menemukan susunan bintang yang menyerupai sebuah jalur ke arah selatan. Kekagumannya memuncak ketika ia menemukan kisah cinta rakyat Estonia yang tersembunyi di balik konstelasi tersebut. Seorang mahadewi bernama Lindu jatuh cinta pada Cahaya Utara namun patah hati karena ketidakpastian kekasihnya. Ia kemudian menjelma menjadi sesosok dewi dan terbang ke arah selatan. Jejak air matanya konon dipercaya membentuk jalur bintang tersebut.

Dengan ide deras mengalir, Hian mulai menggambar sketsa, memilih bahan, dan memilih warna untuk koleksi terbarunya. Ia juga menggandeng ilustrator asal Bali, Ian Permana, untuk menggambar Lindu, planet-planet, bintang, rasi astrologi, serta awan untuk benar-benar mewujudkan imanjinasi Hian dalam busana ciptaannya. Hian bahkan rela terbang beberapa kali ke Italia untuk menyulih ilustrasi tersebut ke atas bahan berkualitas prima. Tak hanya itu, tim artistiknya pun bekerja keras mencetak metode embellishment baru, untuk menciptakan suasana langit malam yang diinginkan Hian pada tiap helai busana yang dibuat.

Setelah empat bulan, pertunjukkan ini pun dilahirkan. Pada 6 September, Ballroom Raffles Hotel Jakarta telah diubah menjadi sebuah panggung berselimut taburan lampu. Mereka ulang sebuah langit malam berbintang, panggung tersebut kian hidup saat para model mulai berjajar seraya memamerkan deratan busana dari koleksi Magellani.

Blus, rok susun, jaket dan gaun-gaun cantik berwarana dusty pink, slate blue dan midnight blue mendominasi panggung tersebut. Hian Tjen memilih sendiri warna-warna tersebut untuk mencerminkan langit senja kala malam menjelang. Semburat warna perak dan emas juga dihadirkan untuk menambah kesan mewah pada baju-baju tersebut. Namun yang paling menonjol adalah embellishment halus yang menjadi ciri khas karya Hian Tjen. Pada tiap baju Anda dapat melihat bagaimana setiap detil disematkan tidak hanya sebagai pemanis, namun juga untuk mempertegas ide dan inspirasi dari sang desainer.

Jika dibandingkan dengan koleksi fashion show terakhirnya, Magellani memiliki gaya yang berbeda; lebih ringkas, lebih ringan, dan lebih modern. Namun bagi sang desainer, mengerjakan koleksi yang lebih simpel ternyata lebih menantang karena ia dituntut untuk menangkap esensi siluet yang ingin ditampilkan dengan garis-garis ringkas. Namun demikian, koleksi ini sukses diluncurkan. Berangkat dari gaya klasik, Hian Tjen berhasil menyelipkan karakter kontemporer yang eksklusif sebagai ciri khas karyanya.