Merepresentasikan temaReflections of the Sea melalui tampilan busana dan riasan pernikahan mungkin sulit dibayangkan karena palet warna, seperti biru laut, orchid mist, dan holographic pearl, terbilang tidak biasa untuk diaplikasikan sebagai konsep visual dalam pernikahan. Namun, berkolaborasi dengan para vendor di bawah ini, Bridestory mempersembahkan aplikasi tema tersebut dalam busana dan riasan pengantin secara mendetail berikut ini.
Mengacu pada mood board Reflections of the Sea, Hian Tjen menerapkan aplikasi busana yang minimalis untuk pernikahan internasional, namun dengan aksentuasi lipit yang seolah mewujudkan tampilan salah satu ekosistem laut yang cantik. Dilengkapi dengan butiran mutiara karya Rinaldy Yunardi sebagai aksesoris rambut untuk menunjukkan sorot penampilan yang elegan. Gaya riasan yang sesuai dengan tema ini adalah natural glow, seperti yang diaplikasikan oleh Vanny Adelina (VA Makeup Artist) dengan penataan rambut sleek updo kreasi Hairdo by Ira agar terlihat rapi dan berkelas. Warna nude, tembaga, merah muda, dan emas yang bernuansa hangat dan natural dipadukan dengan teknik pulasan yang flawless untuk oriental look. Walaupun tampilan riasan ini terkesan natural, bagian mata tetap hidup dan tajam.
Untuk pernikahan tradisional, tampilan Reflections of the Sea ditonjolkan dari bahan busana yang transparan, yaitu organdi. Painted organza yang flowy dan transparan bisa menjadi referensi busana pengantin adat dari kreasi Svarna by Ikat Indonesia. Sang desainer Didiet Maulana menggunakan inspirasi baju bodo dengan karakter organza yang flowy seperti aliran air dengan dominasi warna putih. "Aksen kristal menambahkan kesan gemerlap karena bagi orang Indonesia, menikah itu harus terlihat glamor," ujar Didiet. Kesan blink atau gemerlap diibaratkan sebagai kilauan cahaya pada riak air.
Untuk mengimbangi busana dan aksesori tradisional yang cenderung elaboratif, Perias GAL Makeup membubuhkan area mata dengan penggabungan warna biru muda dan coral. Kemudian, pulasan bibir menggunakan warna campuran lipstik coral dan terracota, serta lip gloss warna peach. Penata rambut Maulana Latief membentuk sanggul rendah yang besar yang sangat bernuansa nusantara sehingga menghasilkan tampilan wanita Indonesia yang elegan, namun tetap anggun.
Bagi pengantin yang mendambakan konsep pernikahan yang kontemporer namun tetap menonjolkan sisi nusantara, kreasi Tangan Prive bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Siluet kebaya dengan pola dekonstruktif dan dibalut tenun putih, seolah menjadi gagasan modern nan eksentrik, tanpa meninggalkan unsur etnik yang apik. Duo GAL Makeup dan Maulana Latief kembali menyempurnakan penampilan pengantin ini dengan warna biru muda bergradasi kalem yang mewakili tema Reflections of the Sea, dicampur dengan rona kecoklatan yang diaplikasikan untuk area mata. Lalu, warna peach dibubuhkan sebagai blush on, sedangkan warna brownish nude menjadi pewarna bibir. Gaya sleek bun pada riasan rambut merepresentasikan aksen yang klasik sekaligus modern.
Perancang aksesori Rinaldy Yunardi ikut mempersembahkan salah satu karya terbaiknya, yaitu aksesori rambut dengan kristal swarovski. Sebagai opsi, sebuah veil bermaterial PVC dengan aplikasi mutiara karya sang desainer juga bisa menjadi pelengkap yang memberikan tampilan avant garde yang impresif.
Jangan lewatkan artikel dari Bridestory selanjutnya yang akan membahas detail tentang aplikasi tema Reflections of the Sea pada desain undangan dan suvenir! Baca lebih lanjut tentang prediksi tren pernikahan 2020 dan rangkuman data pernikahan 2019 di tautan ini, serta aplikasinya pada tatanan dekorasi, bunga, dan kue pernikahan di artikel ini.