Aktris cantik Indonesia Kirana Larasati, baru saja meresmikan hubungannya ke jenjang pernikahan bersama Tama Gandjar, di salah satu kota romantis, Bandung. Keduanya sudah berkencan kurang lebih setahun lamanya, dan semenjak cinta telah berikrar, mereka memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius. Keduanya terlihat mengombinasikan budaya Sunda dan Minang dalam pernikahan adat tradisional.
Begitu indah saat menyaksikan proses kedua pasang sejoli ini hingga menuju pelaminan, mulai dari adat siraman Sunda, ngaras, parebut bebetian juga adat tepung tawar Minang serta malam bainai. Dalam prosesi secara keseluruhan, keduanya terlihat memancarkan rasa cinta satu sama lain, dan berkat gaya edgy yang diusung menjadikan pernikahan ini sangat indah tak terlupakan. Lihatlah foto-foto pernikahan mereka di bawah ini, Anda pun dapat tersenyum penuh cinta.
Catatan dari sang fotografer:
Pasangan ini menikah di Bandung dengan menghabiskan 2 hari perayaaan yaitu di Villa Complex Trinity dan Gedong Putih. Hari pertama dimulai dengan prosesi Siraman yang merupakan adat pernikahan tradisional Sunda. Ritual siraman yang dilakukan orangtua pada kedua mempelai menyimbolkan bahwa mereka siap menyucikan diri sebelum hari penting tiba. Dilanjutkan dengan upacara yang cukup menyentuh yaitu Ngaras, di sini Kirana & Gantama melakukan Sungkem serta membasuh kaki masing-masing orangtua sekaligus mohon berkat dari keduanya.
Setelah tradisi adat Sunda dilangsungkan, barulah tradisi Tepung Tawar asal Minang digelar, Tepung Tawar dimaksudkan untuk mencegah nasib buruk pada kedua pasangan. Dengan kata lain, upacara pemanjatan doa dan pengharapan bagi pasangan untuk mengundang hal-hal baik dalam hidup mereka. Upacara yang berakhir dengan pembacaan doa dilakukan hanya di kalangan kerabat. Pesta bertema luar ruangan, upacara pernikahan Kirana dan Gantama berlangsung di Gedong Putih sesuai rencana pernikahan mereka. Di bawah indahnya cahaya matahari terbenam, Kirana Larasati mengenakan Tengkuluk Talakuang, syal yang menutupi kepala pengantin wanita dalam prosesi pernikahan tradisional Padang. Diikuti dengan prosesi yang disebut 'Malam Bainai'. Dahulu, menempatkan inai pada kuku pengantin tidak hanya untuk membuat kuku mereka sebagai hiasan yang indah. Hal itu juga dipercaya bahwa kuku merah akan melindungi pengantin dari siapapun yang berniat jahat padanya.
Pengantin pria, mengenakan pakaian tradisional adat Sunda, siap menanti kedatangan sang istri di meja akad. Momen besar seluruh perayaan ini adalah ketika Gantama mengucapkan Ijab Qabul, sebagai tonggak utama dalam hubungan pernikahan. Mereka mengikrarkan janji untuk bersama dan saling menerima antar dua belah pihak dalam ikatan pernikahan. Doa, ucapan selamat dan berbagai ekspresi kebahagiaan tak henti-hentinya diberikan pada pengantin yang baru saja menikah ini. Kebahagiaan dan suka cita terpancar hingga akhirnya mereka siap untuk segera melanjutkan resepsi.
Mengetahui makna di balik keyakinan selalu sangat penting bagi saya. Cahaya Ilahi yang menerangi hati dan memberi hidup kepada setiap jiwa dari keberadaan kita, saya bersyukur atas cinta yang telah mengumpulkan kita bersama-sama di tempat ini, dan terutama untuk cinta terindah, Kirana dan Tama yang telah memilih hari ini untuk menguduskan pernikahan mereka. Semoga kalian berdua mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan pernikahan & mungkin kita dapat berjumpa kembali di waktu yang akan datang.