A dream wedding that came true! Hal inilah yang terjadi pada Sonya. Pengantin yang berasal dari Taiwan ini membagikan cerita bahagianya bersama tim Bridestory. Melaksanakan pernikahan di Four Season Jimbaran Bali, Sonya mengatakan bahwa venue tersebut memiliki cerita istimewanya sendiri. Pertama kali mengunjungi Four Season Jimbaran Bali pada masa libur sekolah, usia Sonya yang kala itu masih sangat belia tak menghentikan dirinya untuk merangkai angan akan pernikahan impian. Terucaplah keinginan untuk melaksanakan pernikahan di Four Season Jimbaran Bali, tempat di mana Sonya dan keluarganya pergi berlibur. Hal ini secara konsisten ia pegang teguh di dalam hati, sampai sang kekasih hatipun tiba. Eric yang mengetahui impian Sonya tersebut pun tanpa ragu berusaha untuk mengabulkan keinginan sang kekasih. Menikahlah keduanya di Four Season Jimbaran Bali, disaksikan dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Memiliki momen proposal yang begitu romantis, Eric lagi-lagi mewujudkan keinginan Sonya untuk pergi ke Aman Kyoto guna menghabiskan momen bersama dengan keluarga. Siapa sangka, momen kumpul keluarga tersebut lantas menjadi awal dari perjalanan merangkai janji suci keduanya.
Sudah menjadi keinginan Sonya dan Eric untuk melaksanakan pernikahan secara intimate. Hal ini pun terwujud secara nyata, dimana keduanya sepakat untuk mengundang hanya 55 orang tamu, yang terdiri dari keluarga dan kerabat dekat sang mempelai. Pernikahan dengan konsep intimate wedding ini berjalan begitu syahdu. Terlihat dari tidak adanya jadwal yang begitu mengikat selama acara berlangsung. Secara berulang, Sonya dan Eric mengatakan bahwa tujuan keduanya dalam menggelar pesta pernikahan ini adalah untuk mengumpulkan dua keluarga. Lantas, nuansa yang santai penuh kehangatan pun menjadi dambaan keduanya. Hal ini kemudian terlukis secara nyata, tepat di tepi pesona pantai Bali, dua keluarga yang baru saja bersatu itu membaur dan bercengkrama bersama merayakan hari istimewa dari Sonya dan Eric.
Dalam pemilihan busana pernikahan, Sonya lagi-lagi jatuh hati dengan balutan kesederhanaan. Gaun bermodel plunging neckline lengkap dengan aksen backless, tampil begitu serasi dengan kepribadian sang mempelai. Gaun ini juga berpadu selaras dengan rona dekorasi di hari bahagianya. Sentuhan rona tropical anthurium pun menjadi pelengkap manis dari pernikahan yang digelar begitu intimate. Atmosfer hangat tak terelakkan kian terbangun melalui penempatan lilin tepat di tengah cahaya bernuansa kuning di acara makan malam keduanya.
Tak sampai di sana, baik Sonya maupun Eric ingin mengukir kesan dalam bagi para keluarga dan kerabat yang hadir. Karenanya, kedua pengantin ini pun memberikan oleh-oleh berupa notes hangat dibalik hasil print foto yang diambil oleh setiap tamu dengan kedua mempelai. Ini menjadi curahan rasa syukur yang begitu personal dari kedua pengantin pada setiap tamu yang turut merayakan hari bahagia tersebut.
Berdomisili di Taiwan dan melaksanakan pernikahan di Bali, tentu membawa tantangan tersendiri bagi Eric dan Sonya. Namun, semuanya dapat terlalui dengan baik sampai hari istimewa itu pun tiba. Berikut cuplikan momen intimate wedding dari Sonya dan Eric.
