"Sebenarnya tidak ada tema khusus, saya hanya menggabungkan beberapa hal yang saya sukai," ujar Elsie Chrysila ketika ditanya tentang tema pernikahannya. "Rasi bintang di langit merupakan satu hal yang selalu saya sukai. Jadi, saya menggabungkan tema stardust dengan elemen-elemen bernuansa emas untuk pernikahan ini," ujar Elsie lagi. Karena Elsie dan Jeffry merupakan pasangan yang simpel, mereka tidak dipusingkan dengan membuat pernikahan yang sempurna. "Kami hanya ingin semua berjalan dengan baik. Saya pun tidak memiliki banyak waktu untuk merencanakan pernikahan kami, jadi saya mempercayakan semua kepada tim Hilda dan Kenisha Wedding Organizer," Elsie bercerita.
Satu hal yang menarik adalah betapa mudahnya sang pasangan untuk memilih vendor mereka. Karena Elsie sendiri telah lama berkecimpung di industri pernikahan, kebanyakan teman dekatnya adalah vendor-vendor yang tentunya juga mengambil bagian dalam pernikahan tersebut. "Saya sangat beruntung memiliki sahabat yang akhirnya menjadi vendor pernikahan saya. Kami tidak perlu khawatir tentang vendor untuk pemotretan pre-wedding, tata rias dan rambut bahkan sepatu karena mereka semua adalah bridesmaid dan groomsman kami. Beberapa teman juga membantu dalam fotografi, bunga, dan aksesori saya. Jadi, semua ini sangat seru!" Elsie mengenang.
Sebagai desainer gaun pengantin, tentu Elsie memikirkan dengan matang konsep untuk gaunnya sendiri. "Saya membuat 3 gaun. Untuk acara tea pai, gaun tanpa lengan yang dibuat dari French Lace impor. Gaun pemberkatan terinspirasi dari Lady Charlotte, namun dengan sentuhan modern. Romi dari Texworld Couture menghadiahi saya Jacquard Silk yang sangat cantik. Jadi saya mengolahnya menjadi gaun A-line off-shoulder dengan ekor yang jatuh dari bahu," Elsie bercerita. Tampilan resepsinya benar-benar mencerminkan tema stardust. "Gaun ini saya buat dengan segenap hati. Membordir setiap bentuk rasi bintang dengan Swarovski dan menempel dengan tangan pada keseluruhan gaun serta cape. Tentu saja, gaun tersebut harus tetap saya bisa gunakan dengan luwes untuk acara malam itu. Jadi saya memilih potongan H-line dan warna champagne gold untuk menyesuaikan dengan tema pernikahan," ia menambahkan.
Dengan vendor yang tepat, venue yang cantik dan tema yang trendi di tahun 2018, satu-satunya kesulitan yang dihadapi pasangan ini sepertinya terletak pada pengaturan waktu. Khususnya bagi Elsie, karena ia harus membuat gaun pernikahan klien, sampai-sampai ia hampir tak sempat menyelesaikan gaunnya sendiri! "Kesalahan saya adalah tidak mempersiapkan waktu kosong untuk benar-benar merencanakan pernikahan ini. Saya begitu tertekan bahwa saya belum mulai membuat gaun sementara tanggal-tanggal dipenuhi dengan fitting dan pertemuan dengan klien," Elsie mengenang. Ia harus bekerja hinggal larut malam untuk menyelesaikan gaunnya, gaun para ibu, dan bridesmaid, hingga akhirnya ia jatuh sakit. "Saya harus disuntik vitamin untuk meningkatkan imunitas 3 hari sebelum pernikahan. Saya pun kurang tidur dan tanpa makeup yang bagus, pasti wajah saya akan terlihat begitu lelah di hari H. But it was all worth it. Saat semuanya berakhir, saya merasa begitu lega dan bersyukur," Elsie berkata.
Dengan pengalaman tersebut, Elsie sangat menyarankan para calon pengantin untuk menyediakan waktu kosong khusus untuk merencanakan pernikahan. "Saya telah mengalami dan menyesali keputusan saya. Anda harus santai, melakukan perawatan kecantikan, menenangkan hati dan pikiran supaya benar-benar siap lahir dan batin pada harinya nanti," jelas Elsie. Bagaimana pendapat Anda tentang pernikahan pasangan ini? Simak sekali lagi foto-foto oleh David Salim Photography dan tambahkan segera yang Anda sukai ke inspiration board!
