"Bagi saya dan Teto, foto pre-wedding lebih penting dibandingkan dengan foto pernikahan karena inilah kesempatan untuk memperlihatkan kepribadian kami yang sesungguhnya," ujar Prilly. Pada mulanya, kedua sejoli ini ingin mengambil foto pre-wedding di Yogyakarta. Namun, waktu yang terbatas membuat mereka harus mengurungkan niat tersebut. Sebagai gantinya, Bandung pun dipilh sebagai latar foto yang tak kalah memukau.
"Dari dulu, kami berdua senang mengambil foto outfit-of-the-day. Foto-foto seperti itulah yang kami harapkan ada dalam album pre-wedding kami," kata Prilly. Mereka memutuskan untuk mengenakan gaun putih dan jas biru tua selama pemotretan. "Gaun off-shoulder saya dibuat oleh penjahit dekat rumah dalam kurun waktu dua hari saja," tambah Prilly.
Meski mengenakan gaun dan jas formal, pasangan ini tetap bersemangat dalam mengeksplorasi kota Bandung. Bahkan, mereka sempat menikmati jajanan kaki lima di tengah sesi pemotretan. "Sejak subuh sampai pukul 10 pagi, kami mengitari Jalan Asia Afrika, Alun-Alun, dan beberapa tempat menarik lainnya," jelas Prilly. Karena pemotretan dilakukan di hari Jumat, Prilly dan Teto sempat dikelilingi oleh sekelompok anak-anak yang hendak bersekolah dan beberapa orang yang tengah berjalan ke kantor. "Pada akhirnya, kami dapat terlihat menonjol di antara kerumunan tersebut, sesuai konsep yang selama ini kami inginkan," kata Prilly.
Berkat David dari Kimi and Smith Pictures, setiap foto berhasil memancarkan rasa cinta antara Prilly dan Teto dengan sempurna. Suasana foto yang santai pun semakin menonjolkan karakter pasangan ini, menunjukkan dengan jelas bagaimana keduanya begitu menikmati sesi pemotretan. "Seluruh hari itu terasa menyenangkan, namun momen favorit kami terjadi pada saat pagi hari di Dalem Kaum. Semua orang berdiri menyaksikan ketika kami berlarian dengan gaun dan jas tepat di tengah jalan. Semuanya terasa begitu sempurna," kenang Prilly.
