Bagi Genoveva dan Eduardus, definisi pernikahan tidaklah semata-mata terbatas oleh suatu ikatan akan status. Melainkan, sebuah tantangan baru dalam hidup manusia untuk saling memahami, bekerja sama, mengalah dalam setiap konflik, dan menghargai masing-masing keputusan dalam diskusi dengan pasangan. "Hal ini saya sebut tantangan, karena faktanya adalah tidak mudah kita menjalankannya seperti semudah kita mengucapkannya. Bagi saya inilah titik pencapaian kedewasaan seorang manusia, dalam memutuskan untuk sehidup-semati dengan pasangan yang telah dipilih dari karakter, latar belakang, sifat dan pola pikir yang berbeda bahkan mungkin bertolak belakang," Genoveva menjelaskan.
Sebelum merayakan persatuan tersebut, pasangan asal Pontianak ini merencanakan sesi foto pre-wedding yang hanya diperuntukkan bagi mereka. Untuk menegaskan ikatan emosiona mereka dalam setiap bingkainya, pasangan ini memilih konsep yang sederhana bersama dengan fotografer pilihan mereka, Morden. Pulau Belitung adalah lokasi yang sempurna bagi keduanya untuk pemotretan tersebut karena keindahan pegunungan dan pantainya yang tak diragukan.
Dengan tiga pasang busana yang berbeda, Genoveva dan Eduardus sukses menyuguhkan tampilan formal yang tampak cantik berlatarkan pemandangan alam yang teduh. Namun, tak lengkap rasanya sebuah album pre-wedding tanpa kombinasi warna yang cerah. Karena itu, selain warna netral seperti beige dan putih, Genoveva juga mengikutkan sebuah rok berwarna merah gelap dalam pilihan busana untuk hari itu, yang terlihat kontras dengan latar pasir putih di belakangnya. Bagaimana pendapat Anda tentang foto-foto mereka? Ceritakan pada kami di kolom komentar di bawah dan jangan lupa untuk menambahkan foto kesukaan Anda ke inspiration board
