Pernikahan tradisional Jawa menjadi salah satu kebudayaan dengan ciri khas yang sarat akan makna, baik dari segi tata rias maupun busana pengantinnya. Setiap aksesori yang menempel di tubuh pasangan pengantin memiliki fungsi yang besar untuk meningkatkan daya pukau keduanya saat bersanding di pelaminan. Tidak hanya pihak mempelai wanita yang begitu memesona dengan riasan paesnya, aksesori pengantin pria Jawa rupanya juga tak kalah mengagumkan dengan detail-detail terbaik. Nah, apa saja ragam aksesori pengantin pria Jawa beserta makna yang terkandung di dalamnya? Intip ulasannya berikut ini.
Blankon
Anda mungkin sudah tak asing lagi dengan aksesori pengantin pria Jawa yang satu ini. Blankon merupakan penutup kepala yang terbuat dari kain batik dan biasanya dikenakan oleh kaum pria untuk menyempurnakan pakaian tradisional Jawa. Pada dasarnya, fungsi pemakaian blankon adalah untuk melindungi kulit kepala dari terpaan hujan atau sinar matahari yang menyengat, namun sebagian besar masyarakat Jawa meyakini bahwa blankon meyimpan arti yang sangat mendalam, yaitu bentuk tanggung jawab seorang laki-laki dalam menjaga martabat atau tingkah lakunya di tengah masyarakat.
Akreditasi: MORDEN
Ronce Melati
Bila pada mempelai perempuan ronce melati akan dikenakan pada bagian sanggul, maka pada mempelai pria ronce melati dapat diaplikasikan sebagai kalung ataupun hiasan keris yang diselipkan ke dalam kain jarik. Selain dikenal mempunyai wangi yang semerbak, untaian bunga melati ini juga melambangkan kesucian, pribadi yang berbudi luhur, serta pengharapan agar rumah tangga pasangan pengantin senantiasa diberikan ketentraman.
Sumping
Aksesori pengantin sumping rupanya tidak hanya dipakai oleh mempelai wanita saja, namun mempelai pria juga bisa mengenakannya. Sumping terbuat dari lempengan logam yang menyerupai sayap burung dan disematkan di bagian belakang telinga. Perhiasan yang satu ini mengandung arti bahwa pasangan pengantin harus siap dalam menanggung pahit manisnya kehidupan.
Akreditasi: The Leonardi
Keris
Keris diketahui telah menjadi salah satu pusaka tradisional Jawa yang terbilang sakti. Dulu, keris kerap dijadikan alat untuk mempertahankan diri bagi para kaum lelaki saat terjadinya peperangan. Setiap laki-laki Jawa yang mengenakan keris selalu berhasil memancarkan kesan gagah dan berani. Itulah mengapa keris disebut sebagai simbol 'kejantanan' bagi seorang pria.
Beskap
Beskap menjadi kemeja pria resmi dalam tradisi Jawa yang wajib dikenakan saat acara-acara formal, termasuk pernikahan. Beskap untuk mempelai pria umumnya menggunakan material sutra dan didominasi oleh warna hitam atau polos. Melansir Kumparan, deretan kancing yang terdapat pada beskap menyimbolkan segala keputusan yang diambil harus benar-benar diperhitungkan dengan cermat.
Akreditasi: MORDEN
Bros Emas
Sebagai opsional, terdapat penyisipan bros emas yang biasanya disematkan pada area saku mempelai pria. Pilihan bros untuk beskap Jawa tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukiran. Kesan gagah dengan wibawa yang tinggi pun akan langsung tergambar dengan jelas begitu bros tersebut berhasil terpasang di posisi yang tepat.
Kain Batik
Batik Jawa merupakan warisan budaya yang terdiri dari sejumlah motif yang beraneka ragam, mulai dari Sido Mukti, Sido Luhur, Sido Mulyo, Sido Asih, dan Sido Wirasat. Dari kelima motif tersebut, motif yang biasanya dikenakan untuk mempelai pria adalah Sido Mulyo dan Sido Mukti. Kain batik Sido Mulyo menyimpan makna tentang kehidupan rumah tangga yang dilimpahi kebahagiaan, kemuliaan, dan rezeki yang melimpah, sedangkan Sido Mukti berarti pengharapan agar pasangan pengantin mampu mencapai kemakmuran di dunia maupun akhirat.
Itulah ketujuh ragam aksesori pengantin pria Jawa dan makna yang terkandung di dalamnya. Pastikan untuk melengkapi busana Anda dengan deretan aksesori di atas.
