Tiffani dan Evan pertama berjumpa di Melbourne saat keduanya menjalani masa orientasi di kampus. Persahabatan keduanya semakin dekat karena keduanya rutin bertemu satu sama lain. Tidak hanya di sekitar kampus, mereka juga aktif melayani gereja yang sama dan juga sama-sama mengikuti sebuah perkumpulan pelajar. Sesaat sebelum mereka kembali ke tanah air, keduanya berjanji di atas Southbridge Yarra River dan memasangkan gembok cinta di sisi jembatan untuk mengisyaratkan ikatan mereka. Beberapa tahun kemudian, Tiffani menerima lamaran Evan di Paris dan setahun setelahnya, mereka memutuskan untuk menikah di Surabaya.
Dirancang oleh Yefta Gunawan, ballgown Tiffani yang dipenuhi oleh payet berkilau ternyata sangat serbaguna karena dapat diubah sedemikan rupa sehingga memiliki dua tampilan yang berbeda. Menggunakan kain tile lembut, sang desainer menambahkan strap ke bagian leher dan kesan bervolume ke bagian rok. Upacara pernikahan mereka pun terasa begitu syahdu karena dikelilingi oleh pemandangan danau yang tenang dan hamparan rumput hijau sebuah lapangan golf. Sang pengantin perempuan kemudian mengungkapkan, bahwa menikah di dalam sebuah kapel kaca adalah impiannya sedari dulu.
Digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, resepsi mereka dipenuhi oleh deretan detail mewah. Kali ini, Evan menanggalkan setelan abu-abu yang ia pakai di pagi hari dan memilih tuksedo untuk membaur sempurna dengan konsep pernikahan mereka. Bukankah detail lantai dansa pasangan ini sungguh cantik? Menggunakan pencahayaan yang semarak untuk menyuguhkan suasana yang meriah, pasangan ini juga memasang beberapa instalasi di langit-langit, seperti juntaian kristal dan lampu gantung yang antik. Terlihat begitu memesona bersama, momen dansa pertama mereka tampak seolah-olah terjadi di negeri dongeng! Mari simak kembali detail mewah di album pernikahan mereka yang dikemas oleh Cappio Photography.
Jangan lupa untuk menambahkan foto favorit di album ini ke dalam inspiration board Anda!