Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Photography: Imagenic
Dalam merencanakan pernikahan, pasangan Dwi dan Putra harus melalui tak sedikit rintangan. Tuntutan pekerjaan mengharuskan keduanya sering bepergian keluar kota dan lantas harus mengurus semua perencanaan secara online. Balum lagi venue yang diidamkan oleh pasangan serta keluarga mengharuskan mereka berada dalam daftar tunggu, yang akhirnya mempengaruhi pemilihan tanggal serta keseluruhan perencanaan pernikahan tersebut. Setelah akhirnya mendapatkan tanggal, sang pasangan tak memiliki banyak waktu untuk melakukan finalisasi terhadap semua elemen, sehingga hampir terlupa membuat dan mengirim undangan. "Untungnya ada yang menyanggupi untuk membuat undangan dalam waktu satu minggu. Putra sendiri cukup mahir dalam hal desain, sehingga desain undangan dan lainnya telah dibuat oleh Putra," cerita Dwi.
Rupanya, satu-satunya hal yang rampung dipersiapkan dengan cepat adalah penampilan kedua mempelai. "Saya sangat spesifik mengenai penampilan," ujarnya. Tampilan pernikahan Dwi terinspirasi oleh era tahun 1920 yang seringkali menampilkan pengantin dalam gaun lace lengan panjang dengan aksesori pemanis di atas kepala. "Awalnya saya ragu, karena saya berhijab. Takut tidak cocok atau berlebihan. Namun Barli Asmara berhasil membuat gaun pernikahan yang melebihi ekspektasi saya," Tutur Dwi. Langkah test makeup pun dilakukan Dwi, untuk benar-benar menyesuaikan riasan wajah dengan yang ia inginkan.
Bahkan hingga satu hari sebelum pernikahan, masih ada tantangan yang harus mereka hadapi. "Awalnya kami merencanakan prosesi akad nikah di luar ruangan, namun malam sebelumnya hujan turun dengan deras sehingga kami harus membatalkan rencana," Dwi mengenang. Akhirnya, lokasi prosesi akad nikah pun diganti dan Putra sendiri langsung turun tangan untuk memastikan segalanya dipersiapkan dengan baik. "Malam itu adalah tidur malam yang paling tidak tenang dalam hidup saya," Putra menambahkan.
Pada akhirnya, segala jerih payah sang pasangan pun berbuah manis. Dekorasi yang didominasi elemen kayu dipadukan dengan lampu yang bergelantungan dari langit-langit serta karangan bunga menebarkan suasana rustic rustic yang romantis pada acara tersebut. "I was so happy and excited! Pernikahan impian saya akhirnya menjadi kenyataan," ujar Dwi. Terlebih lagi, barisan foto kenangan pernikahan mereka yang diabadikan oleh Imagenic pun begitu manis, sebagai pelengkap hari bahagia tersebut.
Simak kembali deretan foto manis pasangan ini dan lihal pula pemotretan pre-wedding sang pasangan di Sumba dan Bali di sini!