Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Eric meminta Ileana untuk menikah dengannya pada suatu siang di Santorini, salah satu kota kesukaan Ileana, "Eric mengajak saya berjalan-jalan ke sebuah kapel di atas desa Oia saat matahari terbenam. Saya merasa sangat beruntung dapat berada di sana dengan Eric," Ileana berkata. Mereka sedang membahas masa depan saat Eric tiba-tiba mengejutkannya dengan sebuah pernyataan. "Ia berkata, 'sekarang sudah waktunya mengganti cincin yang kuberikan 5 tahun lalu saat kita mulai menjalin hubungan.' Setelahnya Eric mengaku bahwa ia telah menyimpan cincin tunangan ini selama 6 bulan dan menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya pada saya," kenang Ileana.
Ileana sudah tahu dari awal pernikahan seperti apa yang ia inginkan: tanpa bunga. Ia juga menginginkan nuansa warna monokromatik yang menggambarkan dirinya. "Bisa dikatakan saya 99% hanya mengenakan warna hitam. 1% lainnya antara abu-abu atau putih," ia berkata. Hanya dengan kedua permintaan tersebut Kira dari Hitch'd berhasil merancang sebuah pernikahan yang begitu menarik.
Acara upacara pernikahan didominasi warna putih dan nuansa cerah sedangkan acara resepsi memiliki atmosfer yang sungguh berbeda. Warna hitam mendominasi seluruh sudut ruangan, membuat resepsi terasa modern dan elegan dengan nuansa yang berbeda. "Kami mempersiapkan ghost chair bagi para tamu, lilin katedral, serta pernak pernik akrilik yang diberi dedaunan untuk menyelaraskan dengan venue," Jelas Ileana. "Elemen favorit kami adalah meja tamu akrilik, centerpiece dari marmer Carrara dan batu lava, piring batu lava dan papan nama segi delapan yang juga menjadi souvenir untuk dibawa pulang para tamu," Ileana berkata.
Walaupun dengan resepsi yang begitu menawan, Ileana dan Eric sepakat kasih sayang yang mereka terima hari itu lebih penting dari apapun. Ileana mengenang, "Kami benar-benar merasa dicintai. Saat kami berdiri di altar dan mengikat janji, saya melihat beberapa tamu ikut menangis bahagia. Perbuatan baik apa yang telah kami lakukan untuk pantas menerima semua ini?"