Keindahan Pulau Bintan kian digemari dan populer di kalangan para pasangan yang mencari lokasi pemotretan pre-wedding. Pasangan Pam dan Larry sudah familiar dengan keindahan pulau ini sejak awal masa pacaran namun sang fotografer, Gwendolyn Choo, justru terkejut melihat lokasi-lokasi indah nan fotogenik di pulau ini. Berbeda dengan rencana awal sesi foto mereka yang akan dilakukan di sebuah resor, pasangan ini akhirnya memilih lokasi Bukit Pasir, Bukit Dompak, dan tentunya, pantai sebagai lokasi pemotretan mereka. Kedua sejoli yang telah menjalin hubungan selama sembilan tahun ini pun tampak mencerahkan suasana yang tadinya muram karena langit yang gelap.
Walaupun berpakaian formal, pasangan ini tidak sungkan melakukan pendakian dan berjalan-jalan, bahkan Pam dengan senang hati membasahi gaun putihnya untuk pemotretan di pantai. Selain itu, pemotretan ini juga memberi kesempatan untuk Pam bereksplorasi dengan berbagai gaya. Ketika mengunjungi Bukit Pasir, Pam mengenakan kebaya ala Singapura yang juga merupakan seragam pramugarinya. Agar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Pam juga memakai sebuah gaun putih yang manis sambal berfoto di bukit-bukit pasir.
Setelah menunjukkan sisi manis mereka di pemotretan sebelumnya, Pam dan Larry berganti gaya lagi ke konsep yang disebut "mafia-mob style" oleh sang fotografer. Di Bukit Dompak, mereka tampak stylish dengan pakaian serba hitam. Meskipun telah banyak berganti gaya dan pemandangan, mereka masih melanjutkan pemotretan ini dengan gaya yang berbeda lagi. Kali ini, mereka menunjukkan nuansa damai dan bebas dengan berpakaian berbahan ringan dan santai. Dengan satu lagi gaun putih yang tidak kalah anggun dengan yang sebelumnya, mereka juga menjalankan pemotretan di antara daun-daun kering berwarna cokelat pucat. Untuk memberi aksen kreatif, Pam ditemani buket berwarna cerah yang dirangkai The Flower Practice di tiap foto.
Sang fotografer mengakui bahwa pemotretan ini sangatlah melelahkan, namun sepadan dengan hasil foto yang didapatkan dan wisata kuliner menyenangkan yang dipandu oleh Baba dari Baba Love Trip. "Anda dapat menganggap ini pekerjaan atau sebuah liburan, jadi mengapa tidak keduanya? Perjalanan ini lebih terasa seperti karya wisata sekolah, namun dengan bonus foto-foto yang indah dapat diabadikan, tapi yang membuat kenangan ini abadi dalam hati kami adalah waktu yang kita habiskan bersama," kenang Gwendolyn Choo.