Rama dan Nicke pertama kali berkenalan di kantor melalui salah satu sahabat mereka yang mendorong mereka untuk menjadi lebih dekat. Namun, sebagian besar waktu mereka selama berhubungan romantis dihabiskan dengan hubungan jarak jauh antara New York dengan Jakarta dan Bangkok. Akhirnya, setelah lima tahun menjalin masa pacaran, Rama dan Nicke memutuskan untuk mengikat janji suci mereka untuk selamanya.
Sejak awal, keduanya memang sudah setuju untuk melakukan pemotretan prewedding dengan Cerita Tentang Senja. "Hasil foto-foto dari Cerita Tentang Senja sesuai dengan karakteristik, tone, dan vibe yang kita inginkan. Intinya, kami berdua sama-sama suka dengan portfolio mereka," tutur Nicke. Rama dan Nicke pun bertemu dengan pihak dari Cerita Tentang Senja di sebuah kedai kopi di kawasan Jakarta Pusat untuk mendiskusikan konsep prewedding mereka.
"Mereka menginginkan sesi foto dengan menggunakan pakaian adat Jawa karena keduanya memang keturunan Jawa. Rama dan Nicke ingin menonjolkan warisan budaya nenek moyang mereka di momen ini," jelas sang fotografer. Pemotretan pun dimulai pada siang menjelang sore hari di sebuah ruangan studio. Tidak banyak properti yang digunakan, hanya sebuah kain berwarna beige sebagai latar belakang.
Kedua calon mempelai ini memang ingin menangkap cahaya matahari lembut di sore hari yang akan memasuki jendela studio. Cahaya tersebut terkesan sangat alami dan memberikan efek intim pada foto-foto pasangan calon pengantin ini. Pada awalnya, Nicke mengenakan kain batik yang ia modifikasi sedikit agar terlihat berbeda, sedangkan Rama mengenakan kemeja beige berlengan pendek dengan sarung batik. Untuk mengangkat suasana, tim Cerita Tentang Senja memutar lantunan Jawa, dan Nicke pun secara spontan mulai menari. Momen indah ini tentunya tertangkap dengan sempurna oleh lensa sang fotografer.
Suka dengan album prewedding bertema tradisional ini? Jangan lupa untuk menambahkannya ke inspiration board!