Blog / Relationship Tips / Pisah Rumah atau Tinggal dengan Orang Tua Setelah Menikah? Ini Menurut Pandangan Islam

Pisah Rumah atau Tinggal dengan Orang Tua Setelah Menikah? Ini Menurut Pandangan Islam

Warna:
Tambahkan ke Board
pisah-rumah-atau-tinggal-dengan-orang-tua-setelah-menikah-ini-menurut-pandangan-islam-1

Salah satu dilema yang kerap dihadapi oleh para pasangan ketika memutuskan untuk menikah adalah munculnya pertanyaan seperti, "Apakah lebih baik tinggal bersama orang tua atau pisah rumah setelah menikah?". Di satu sisi, tinggal satu atap dengan orang tua mungkin bisa memberikan rasa aman, dukungan moril, dan kemudahan dalam berbagai aspek, terutama apabila kondisi finansial Anda dan pasangan masih belum terbilang stabil. Atau mungkin alasan lainnya adalah karena keharusan untuk menjaga orang tua yang sudah lanjut usia. Namun, di sisi lain, hidup terpisah menawarkan kesempatan untuk lebih mandiri dalam berumah tangga, mendapatkan privasi lebih, sekaligus meminimalisir potensi konflik akibat perbedaan kebiasaan atau ekspektasi antara pasangan dan orang tua.

Dalam pandangan Islam, seorang istri pada dasarnya memiliki kewajiban untuk menaati suaminya. Oleh karena itu, setelah menikah, apabila sang suami memintanya untuk tinggal berpisah dengan orang tua, maka ia dianjurkan untuk mengikuti perintah sang suami sebagai bentuk ketaatan. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad). Tentu saja ketentuan tersebut berlaku apabila sang suami taat kepada Allah SWT dan tidak melanggar syara'. Meski demikian, Anda dan pasangan harus tetap mengunjungi orang tua secara berkala untuk menjaga tali silaturahmi.

Demikian pula, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam beserta para sahabatnya menganjurkan agar memberikan kebebasan kepada anak yang telah menikah untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A, beliau berkata:

ما رأَيْتُ أحدًا كان أشبهَ سمتًا وهَدْيًا ودَلًّا . والهدى والدال ، برسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم من فاطمةَ كرَّمَ اللهُ وجَهْهَا ؛ كانت إذا دخَلَتْ عليه قام إليها ، فأخَذَ بيدِها وقبَّلَها وأَجْلَسَها في مجلسِه ، وكان إذا دخَلَ عليها قامت إليه ، فأَخَذَتْ بيدِه فقَبَّلَتْه وأَجَلَسَتْه في مجلسِها

Artinya: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang mirip dengan Rasulullah dalam masalah akhlak, dalam memberi petunjuk, dan dalam berdalil, melebihi Fatimah -semoga Allah memuliakan wajahnya-. Jika Fatimah masuk ke rumah Rasulullah, maka Rasulullah pun berdiri, meraih tangannya, menciumnya, dan mendudukkannya di tempat duduknya. Dan jika Rasulullah datang ke rumah Fatimah, maka Fatimah pun meraih tangan beliau, menciumnya, dan mendudukkannya di tempat duduknya." (HR. Abu Daud no. 5217, dishahihkan al-Albani dalam Shahih Abu Daud)

Kemudian dalam hadits riwayat Bukhari, Aisyah R.A juga berkata:

أبا بكر دخل عليها، والنبي صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عِندَها، يومَ فطر أو أضحى، وعِندَها قينتان تغنيان بما تقاذفت الأنصار يومَ بعاث، فقال أبو بكر : مزمار الشيطان ؟ مرتين، فقال النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم : ( دعهما يا أبا بكر، إن لكل قوم عيدا، وإن عيدنا اليومَ )

Artinya: "Abu Bakar mengunjungi rumah Aisyah dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada di sana. Ketika hari Idul Fitri atau Idul Adha. Ketika itu ada dua wanita penyanyi dari kaum Anshar yang sedang bernyanyi dengan syair-syair kaum Anshar di hari Bu'ats. Maka Abu Bakar berkata: Mengapa ada seruling setan? Mengapa ada seruling setan? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Biarkan mereka wahai Abu Bakar! Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan inilah hari raya kita." (HR. Bukhari no. 3931)

Kedua hadits tersebut menjelaskan bahwa setelah menikah, Fatimah memiliki tempat tinggal yang terpisah dari rumah Rasulullah SAW, begitu juga dengan Aisyah R.A, putri Abu Bakar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun anak sudah memiliki kediaman sendiri setelah berumah tangga, hubungan dengan orang tua tetap harus terjalin dengan harmonis.

Berikut adalah beberapa manfaat tinggal di rumah sendiri bagi pasangan pengantin muslim:

Suami dapat Memimpin Keluarganya dengan Sempurna
Sebagai kepala keluarga, suami tentu memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan arah rumah tangganya sesuai dengan syariat Islam. Hal ini mencakup memberi nafkah lahir maupun batin kepada istri, mendidik anggota keluarganya dalam akhlak dan ajaran agama, hingga berkewajiban menjaga kehormatan istri dan anak. Bila pasangan tinggal di rumah sendiri, maka suami dapat menjalankan kepemimpinannya tanpa intervensi dari pihak orang tua. Ia bisa mengambil keputusan terbaik untuk keluarganya dengan leluasa tanpa harus menerima tekanan dari pihak luar, sehingga rumah tangga dapat berjalan lebih harmonis.

Masalah Rumah Tangga dapat Diselesaikan Berdua
Setiap rumah tangga pasti tak selalu berjalan dengan mulus, akan ada waktunya ketika Anda dan pasangan menghadapi berbagai rintangan, termasuk masalah sekecil perbedaan pendapat, sebagai siklus alami dalam mengarungi ibadah terpanjang. Nah, jika pasangan tinggal terpisah dari orang tua, maka mereka bisa menyelesaikan masalah secara dewasa tanpa harus melibatkan pihak lain. Apalagi dalam Islam, menjaga aib yang dimiliki pasangan merupakan kewajiban mutlak sebagai pasangan suami istri. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi: "… mereka (istri-istrimu) merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka…." (QS Al-Baqoroh : 187). Tinggal terpisah dengan orang tua memungkinkan pasangan untuk lebih mudah dalam menjaga privasi. Tidak perlu khawatir masalah mereka tercium oleh orang tua yang bisa berpotensi menimbulkan konflik yang jauh lebih besar.

Pisah Rumah atau Tinggal dengan Orang Tua Setelah Menikah? Ini Menurut Pandangan Islam Image 1

Menjaga Interaksi dengan Non-Mahram
Banyak dari saudara ipar yang merupakan non-mahram masih tinggal bersama orang tuanya. Itulah mengapa, memutuskan untuk tinggal satu atap dengan ipar yang bukan mahram (saudara kandung dari suami/istri) sangat tidak dianjurkan karena dapat berpotensi menimbulkan fitnah. Selain itu, Anda juga perlu menjaga batasan-batasan yang telah ditetapkan dalam Islam terkait lawan jenis apabila tetap bersikeras tinggal di rumah orang tua bersama saudara ipar, mulai dari tidak boleh berduaan, selalu menjaga jarak, hingga kewajiban untuk menutup aurat dengan sempurna di depan saudara ipar. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda yang sudah menikah tinggal terpisah dari orang tua demi terhindar dari peristiwa yang tidak diinginkan.
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda,


إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ . قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ


Artinya: "Hati-hatilah kalian ketika menemui para wanita". Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang saudara ipar?". Beliau menjawab, "Ipar adalah maut!" (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172)

Bisa Mendidik Anak Tanpa Intervensi Orang Tua
Ketika telah dikaruniai keturunan, Anda dan pasangan memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal merawat dan mendidik anak. Namun, sering kali tanpa disadari, orang tua cenderung melakukan intervensi berlebihan dalam pola asuh cucu mereka. Keinginan untuk terlibat dalam setiap aspek pengasuhan bisa menimbulkan ketidaknyamanan, mengingat Anda sebagai orang tua baru tentu memiliki hak penuh terhadap nilai-nilai apa saja yang akan Anda tanamkan kepada anak sesuai dengan visi keluarga Anda sendiri, termasuk tentang moralitas dan etika yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Tinggal terpisah dengan orang tua dapat meminimalkan potensi campur tangan mereka secara langsung, sehingga Anda dan pasangan bisa lebih bebas dalam membentuk karakter anak sesuai prinsip yang diinginkan.
Perbedaan tempat tinggal antara anak yang sudah dewasa dengan orang tuanya juga dianjurkan dalam syariat Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah Ta'ala berfirman dalam Surah an-Nur ayat 61:


لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَى حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَنْ تَأْكُلُوا مِنْ بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ آبَائِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عَمَّاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَالِكُمْ أَوْ بُيُوتِ خَالَاتِكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُمْ مَفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ


Artinya: "Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah) yang kamu miliki kuncinya atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti." (QS. an-Nur 61).


Jadi, komunikasikan kembali dengan pihak orang tua mengenai keinginan Anda dan pasangan untuk tinggal terpisah dengan mereka. Beri pengertian dan alasan kuat bahwa keputusan ini bukan berarti ingin menjauh, tetapi sebagai langkah untuk membangun rumah tangga yang lebih mandiri, sakinnah, mawaddah, dan warahmah sesuai ajaran Islam.

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang