Kisah cinta Laras dan Nasa dimulai ketika Nasa diminta oleh seorang teman untuk membantu rebranding bisnis makanannya. Nasa kemudian meminta untuk melihat Instagram bisnisnya terlebih dahulu, di mana ia menemukan foto Laras di salah satu unggahan dan langsung terpesona. Dia kemudian menawarkan untuk membantu rebranding bisnis temannya secara gratis, dengan syarat diperkenalkan kepada Laras. Keduanya pun akhirnya bertemu pada kencan buta, dan sejak saat itu mereka telah membuat banyak kenangan indah bersama.
Laras sekarang tengah menjalankan bisnis desain pola tekstil yang bernama Smitten by Pattern, di mana ia menjual kain serta berbagai produk lain yang di buat dari kain-kain tersebut. "[Waktu itu] aku sedang memikirkan gaun seperti apa yang ingin aku kenakan. Kemudian, Nasa menyarankan untuk mengenakan gaun yang terbuat dari kain Smitten by Pattern saja, dan menggunakannya untuk dekorasi juga," kenang Laras tentang bagaimana ide tema pernikahannya muncul. Dia mendiskusikannya dengan mitra bisnisnya sekaligus sahabatnya, Ella, dan keduanya menyusun konsep pernikahan yang ceria dan cerah diisi dengan berbagai bentuk dan pola warna-warni.
"Kami bahkan berpikir untuk memasuki industri pernikahan dengan produk kami, menjadikan pernikahan saya sebagai prototipe untuk arah baru ini," Laras mengakui. Ia mengambil kesempatan ini untuk memamerkan kreasi bisnisnya dan, dengan bantuan dari Shui Decor, membuat dekorasi panggung dengan kain Smitten by Pattern. Undangan untuk pernikahannya juga dirancang oleh Smitten by Pattern. "Kain kami juga digunakan untuk membuat suvenir serta gaun para bridesmaids," kata Laras.
Untuk gaun pengantinnya, Laras mempercayai Ella untuk membuatnya. Ketika tiba saatnya bagi Laras untuk melihat apa yang telah dibuat sahabatnya, dia kagum dan tidak bisa berhenti tersenyum. "Konsep Ella untuk gaun pengantin saya adalah 'my happy charms'. Dia membuat setiap hal yang membuatku bahagia menjadi sebuah pola. Dia ingin saya memakai kebahagiaan saya di hari pernikahan saya!" seru Laras.
Bagian lain dari pernikahan mereka yang sulit untuk dilewatkan adalah area photo booth yang warna-warni. Laras dan rekan-rekannya memutuskan untuk menggunakan kain sisa yang diikat dan digantung bersama untuk membuat latar belakang. Mereka pun berburu kain sisa dari berbagai pasar, salah satunya Pasar Mayestik, untuk mengumpulkan berpuluh-puluh kain. Idenya menjadi sukses, dan bahkan menjadi area bermain untuk anak-anak selama pernikahan.
Kedua calon mempelai menginginkan pernikahan yang sederhana dan intim di mana keluarga dan teman-teman mereka akan merasa seperti sedang berlibur. The Kartipah dipilih sebagai venue karena memiliki wedding house yang indah serta guest house untuk semua orang. Keduanya tidak memakai jasa perencana pernikahan, namun keluarga dan para sahabat berbaik hati membantu mengurus segala persiapan sehingga Laras dan Nasa pun tidak merasa stres.
"Hari pernikahan kami benar-benar melebihi ekspektasi saya," kata Laras. Dia menyarankan calon pengantin untuk membangun komunikasi dan komitmen dengan pasangan mereka terlebih dahulu sebelum memulai proses perencanaan pernikahan. Dia juga mendesak bahwa yang utama bukanlah pesta pernikahan, tetapi kehidupan setelah pesta pernikahan tersebut. Kunci dari persiapan hari pernikahan yang bebas stres adalah mengingat bahwa apa pun yang terjadi pada hari-H tidak akan menghancurkan seluruh hidup Anda!