Sejak pertama kali Yuventia dan Xavier bertemu dengan Jumah Cenik untuk mendiskusikan dekorasi pernikahan mereka, keduanya menyatakan bahwa mereka ingin mengadakan hari pernikahan yang seintim mungkin. Karena alasan tersebut, pasangan itu bahkan tidak ingin memiliki panggung. Mereka ingin dapat berkeliling dan menyapa tamu mereka alih-alih hanya berdiri dan menunggu semua tamu menghampiri mereka. Yuventia juga mengatakan kepada Khombe Bulan dari Jumah Cenik bahwa ia menginginkan suasana tropis karena venue pernikahan mereka berada di sisi kolam renang.
"Saya menunjukkan kepadanya beberapa karya dekorasi terbaru saya yang melibatkan bunga tropis. Sang calon pengantin langsung menyukainya, " ungkap Khombe. Benar saja, dekorasi pada hari-H sangat digemari kedua mempelai. Jumah Cenik menggunakan berbagai bunga lokal di setiap bagian dari dekorasi untuk menghadirkan suasana tropis. Namun untuk upacara teapai, dekorasi dibuat dengan dominan merah.
Semua orang tahu bahwa mengadakan pernikahan outdoor mempunyai resiko adanya cuaca yang buruk, dan pada hari pernikahan Yuventia dan Xavier, hujan pun turun. Untungnya, Khombe telah mengantisipasi hujan deras hingga tidak ada dekorasi yang terpengaruh. Yuventia sendiri juga tidak masalah dengan fakta bahwa bagian bawah gaun pengantinnya basah oleh lumpur. Dia tetap dengan gembira menyapa para tamu, menyeruput sampanye, serta menari di bawah bintang-bintang bersama lelaki yang kini adalah suaminya.
Memimpikan pernikahan bernuansa tropis seperti Yuventia dan Xavier? Simpan ke papan inspirasi Anda!