Pertemuan pertama pasangan dokter ini terjadi di unit gawat darurat. "Ketika kami berkenalan, saya masih mahasiswa dan Dana sedang menjalani pendidikan spesialis," kenang Shabrina. Namun, percikan cinta baru terasa saat mereka bertemu untuk kedua kalinya. Saat itu, Shabrina sudah lulus dan menjadi dokter. Setelah melewati proses pendekatan, Dana pun datang untuk melamar Shabrina ke kedua orang tuanya. "Ia menyampaikan rencananya untuk masa depan kami kepada orang tua saya. Sebuah kejutan yang sangat manis," ujar sang pengantin.
Shabrina dan Dana memiliki waktu sekitar 10 bulan untuk perencanaan pernikahan. Menyadari bahwa mewujudkan konsep pernikahan di rumah tidaklah mudah, Shabrina pun memikirkan segala hal dengan penuh detail. "Parkir valet, akses tamu, tenda, hallway, hingga pelaminan yang diletakkan di atas kolam renang, semuanya saya pertimbangkan," ujarnya. Bahkan, ia membuat presentasi dan mood board khusus untuk para vendor!
Saat hari pernikahan tiba, sang dekorator berbakat dari Stupa Caspea menyulap rumah Shabrina menjadi taman asri yang dipenuhi oleh bunga-bunga pastel. "Bu Eka dari Stupa Caspea berhasil mewujudkan pernikahan impian saya. Semuanya sesuai dengan yang saya inginkan," kata Shabrina. Ia sendiri mengenakan tiga gaun pengantin yang berbeda pada hari itu. Untuk akad nikah, ia mengenakan kebaya putih. Kemudian, Shabrina berganti pakaian sebanyak dua kali untuk resepsi siang dan malam. "Gaun-gaun karya Irlanaperle sangatlah cantik dan juga cocok dengan warna pastel pernikahan kami," Shabrina berujar.
Untuk pengantin yang tengah merencanakan pernikahan, Shabrina memberikan beberapa saran yang seringkali terlupa. "Bagian terpenting dalam sebuah pernikahan adalah diri Anda," ia berkata, "Jagalah kesehatan agar tetap fit sampai hari pernikahan. Jika memungkinkan, lakukan pre-marital check-up dan hadiri seminar kesehatan agar Anda benar-benar siap menghadapi pernikahan."
