Zhavira dan Sergi merupakan salah satu pasangan pengantin yang turut merasakan dampak dari pandemi COVID-19. "Awalnya mereka akan melangsungkan akad dan resepsi pernikahan di tanggal 27 Juni 2020, tapi karena adanya situasi pandemi, mereka memutuskan untuk mengadakan akad pernikahan saja pada tanggal 18 Juli 2020," ungkap Randy Alfarizi, yang akrab dengan panggilan Jack, salah satu perwakilan dari tim fotografer Mindfolks.
Konsep pernikahan Zhavira dan Sergi dikemas dengan adat Betawi dan tergolong intimate karena hanya dihadiri oleh keluarga serta teman terdekat saja dengan jumlah total 50 tamu. Selain dikemas secara intim, penataan meja dan kursi-kursi untuk tamu undangan juga diberi jarak sesuai dengan peraturan social distancing. "Sebagai vendor pernikahan, kami mengikuti arahan pemerintah dengan mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, kondisi tubuh yang sehat, dan mencuci tangan, serta menyediakan hand sanitizer," jelas Jack.
"Bagi kami, baik foto maupun video yang diambil sangat memiliki efek historis yang nantinya dapat menjadi bukti bagaimana kondisi pernikahan diselenggarakan di masa-masa pandemi COVID-19," ungkap Jack yang kagum dengan perjuangan pasangan pengantin dan para staf vendor yang menyelenggarakan pernikahan di tengah situasi new normal. Hasil jepretan Mindfolks yang apik memperlihatkan betapa bahagia kedua mempelai meskipun harus mengubah rencana pernikahan mereka. Zhavira dan Sergi membuktikan bahwa pernikahan dengan adat yang dikemas dalam konsep microwedding yang berskala kecil tetap bisa terasa indah, meriah, dan berkesan.
