Pernikahan Mewah yang Elegan di Sebuah Kapal Pesiar

Beda dunia, namun akhirnya saling menemukan, dapat dikatakan bahwa Leo dan Seraphine sudah ditakdirkan untuk bersama. Menjalani hidup antara Hong Kong, Singapura, London, dan Beijing, sepertinya mustahil mereka akan menjadi pasangan karena bahkan sudah sangat sulit bagi mereka untuk bertemu. Namun teman mereka Amanda berpendapat lain. Ia memutuskan bahwa pernikahannya di Mykonos akan menjadi waktu bagi Leo dan Seraphine untuk memulai kisah mereka. "Kamu mengobrol, tertawa dan berdansa selama berjam-jam. Akhirnya setelah melewati berbagai rintangan, kami memutuskan untuk menjalin hubungan," Ujar Seraphine.

Untuk pernikahan mereka, pasangan ini mengajak keluarga dan teman – teman mereka untuk berlayar melalui kepulauan Yunani dan berhenti di Istanbul selama 4 hari. Diisi dengan pesta setiap harinya, acara-acara unik di tiap lokasi, aktivitas yang sert, dan tentunya sebuah pernikahan, pernikahan mereka sudah pasti begitu berkesan bagi semua yang hadir.

Perjalanan mereka dimulai di Athena dengan welcome party bertema bajak laut yang tak berakhir hingga subuh. Dari sana, kapal berangkat ke Mykonos. Untuk Leo dan Seraphine yang bertemu di pulau tersebut, tempat ini tentunya harus menjadi bagian dari perjalanan ini. Hari pertama mereka terinspirasi oleh jaman Yunani kuno, maka mereka menggunakan warna biru khas Yunani dan putih untuk dekorasi pada hari tersebut. Tak hanya itu, mereka juga menyelenggarakan permainan olimpik di pantai Panormos untuk menjaga semangat para tamu mereka.

Pernikahan mereka dilaksanakan di pulau Chios yang menakjubkan. Argentikon, sebuah kawasan peninggalan abad ke-16 dengan ruangan yang mewah dan area taman yang luas memberi suasana yang sempurna bagi Leo dan Seraphine untuk bertukar janji setia. Menggabungkan warna biru dengan keindahan kuno dari rumah bersejarah tersebut menjadikan tempat ini sangat cocok untuk upacara pernikahan sang pasangan. Resepsi mereka, yang kembali diadakan di atas kapal, menggunakan warna ungu dan merah muda yang dominan. Dengan buah-buahan yang menggantung dari rangkaian bunga yang tersebar di sekitar ruangan, perayaan ini tidak kurang dari romantis. Ditambah lagi dengan dengan peralatan makan bernuansa emas dan ungu yang memberi kilau hangat pada ruangan tersebut.

Untuk menyelesaikan pelayaran mereka; Leo dan Seraphine berhenti di Istanbul berjalan-jalan di kota tersebut sambil menikmati keindahan Masid Biru di latar belakang. "Kese;uruhan pernikahan ini membutuhkan 1 kapal pesiar, 1 kapten kapal, 2 manajer pelayaran, 2 wedding planner, 1 wedding designer, 1 koki Michelin Star, 18 entertainer, 3 DJ, tim fotografer dan videografer, dan sekitar 40 staff. Namun hasilnya tak akan sama tanpa adanya sikap yang positif dari Leo dan Seraphine. Senyum bahagia mereka dan para tamu benar-benar memberikan rasa bahagia pada perjalanan tersebut," ujar Stella & Moscha Weddings.