x
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Photography: Lukas Piatek Photography
Tepat dua tahun sebelum hari pernikahan mereka pada 5 Mei 2018, Alvina bertemu calon suaminya, Stephen. "Ia sedang dalam perjalanan menyelam untuk melihat hiu paus di Gorontalo dan kebetulan saya di sana untuk bekerja," kenangnya. Pertemuan mereka terjadi di tempat yang tidak terduga, tetapi lamarannya cukup dapat diprediksi. "Ibu saya secara tidak sengaja membeberkan rahasia penting ini dalam grup chat. Namun, saya memutuskan untuk pura-pura tidak tahu,"Alvina mengungkapkan. Pertanyaan itu akhirnya dilontarkan saat keduanya sedang mendaki di Big Bear Mountain, di puncak Castle Rock Trail, di pekan Coachella di Los Angeles. And the rest is history.
Pasangan ini memilih Amanjiwo sebagai venue pernikahan mereka dengan mudahnya. "Saya telah lama menggemari Amanjiwo. Pergi ke sana terasa begitu spiritual," Alvina mengaku. Dengan pemandangan Borobudur dan Bukit Menoreh, bersama dengan kubah kapur yang dramatis dan dinding berukir, tempat tersebut memanglah lokasi yang sempurna. Alvina pun berbagi cerita lebih lanjut, "Lokasi Amanjiwo tak begitu jauh dari Jakarta, jadi masih mudah diakses oleh para tamu. Meskipun kami menginginkan pernikahan destinasi sejak awal, kami juga tidak ingin acara ini membebani para tamu yang datang terutama secara finansial."
Keanggunan yang bersahaja menjadi tema yang dipilih dan untuk mewujudkan visi mereka, pasangan ini meminta bantuan dari Tea Rose Wedding Designer. "Sally dari Tea Rose dengan cepat mengerti apa yang saya inginkan, sesuatu yang megah tetapi tidak terlalu feminin atau manis. Ia menyarankan nuansa putih dan abu-abu, dengan warna abu-abu turterelle muda, warna-warna netral, krem, putih gading, dengan sentuhan antik dari perak dan emas," jelas Alvina. Pilihan tanaman langka seperti buah privet, kayu apung, dan bunga brunia perak dilapis kain chiffon dan tile digunakan sebagai dekorasi untuk memberikan nuansa dreamy pada keselurahan acara. "Kami juga menggunakan batu Paras Jogja, melati, dan beberapa tunas melati untuk memberikan sentuhan budaya Jawa modern dalam pernikahan ini," tambahnya.
Untuk pernikahan yang begitu indah, sangatlah wajar jika Alvina ingin terlihat sememesona mungkin. Jadi, gaun pengantin strapless rancangan Oscar de la Renta menjadi pilihannya. "Bunga-bunga liar terlihat seperti tertanam di baju saya, layaknya kupu-kupu yang tengah mengepakkan sayap," ujar Alvina. Dengan parasnya yang cantik, ia berjalan menuju pelaminan bergandengan dengan ayahnya, diiringi lagu 'I'm Kissing You' oleh Des'ree. Saat mereka mengucapkan janji pernikahan, Stephen mengejutkannya dan para tamu dengan membuat janji pernikahan yang begitu penuh haru. "Momen tersebut benar-benar membuat hari pernikahan ini menjadi sangat istimewa," pungkas sang pengantin wanita.
Upacara pernikahan pun berlanjut dengan resepsi yang hangat. Alvina dan Stephen memberikan sentuhan menarik pada tradisi melempar buket, "Kami memberikan buku 'The Alchemist' oleh Paulo Coelho sebagai hadiah," keduanya menjelaskan, "Buku tersebut membantu kami bersatu, itu adalah buku pertama yang diberikan Stephen kepada saya dan membuatnya bertahan selama 7 bulan pertama saya mengabaikannya. Kami berharap 'hukum daya tarik' yang sangat kami yakini dapat diteruskan kepada pemenang yang mendapatkan hadiah." Lihatlah lagi foto-foto indah hasil bidikan Lukas Piatek dan tambahkan foto-foto yang Anda sukai ke inspiration board!