Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Photography: Journal Portraits
Photography: Journal Portraits
Photography: Max Willy
Miska dan Radit sebenarnya sudah saling mengenal sejak 2012, namun keduanya baru dipertemukan dengan serius tiga tahun kemudian. Mereka pun menjadi semakin dekat dan mulai berkencan di bulan Maret 2016. Pada bulan Agustus di tahun yang sama, Radit melamar Miska tepat di hari ulang tahunnya.
"Ada pepatah yang mengatakan bahwa jiwa dua insan telah merencanakan setiap pertemuan, jauh sebelum raga mereka akhirnya bertemu. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan banyak waktu bagi dua individu untuk mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk satu sama lain," ujar sang fotografer, Celvin dari Journal Portraits. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa Miska tidak ragu sedikit pun untuk mengatakan "ya" meski usia hubungan mereka relatif pendek.
Miska dan Radit kebetulan berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, dengan keluarga yang masing-masing sangat memegang teguh tradisi. Namun, perbedaan ini tidak menghentikan mereka untuk melangkah ke tahap berikutnya. Bagi pasangan ini, keragaman justru menyimpan suatu keindahan tersendiri. Keduanya pun meminta restu dari orang tua mereka untuk merencanakan pernikahan adat campuran dalam waktu enam bulan saja.
Selama akad nikah berlangsung, Miska tampak begitu cantik dalam balutan kebaya berwarna silver yang dipadukan dengan mahkota tradisional Palembang. Sementara itu, Radit memakai busana adat abu-abu dengan aksen emas serta hiasan kepala dari logam. Setelah upacara pernikahan selesai, resepsi megah pun diadakan di ballroom Four Seasons Hotel, Jakarta. Kali ini, kedua mempelai mengenakan busana beludru berwarna hitam pekat khas pengantin Jawa. Bunga-bunga berwarna putih dan pastel menghiasi keseluruhan ruangan, menambah kemeriahan suasana untuk setiap tamu yang menghadiri perayaan yang tak terlupakan ini.