Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Photography: PYARA
Enda dan Ronald pertama bertemu di Sydney, Australia tujuh tahun lalu. "Namun, kami baru mulai dekat setelah pulang ke Indonesia pada tahun 2011 dan terhubung kembali melalui media sosial," ujar Enda. Lima tahun kemudian, mereka pergi berlibur bersama keluarga ke Jepang. "Ketika kami mengunjungi Taman Inokashira, Ronald melamar saya dengan disaksikan jutaan bunga sakura dan sekelompok bapak-bapak Jepang," ia mengenang.
Seusai liburan tersebut, Enda dan Ronald hanya memiliki waktu kurang dari enam bulan untuk merencanakan pernikahan mereka di Bali. "Ternyata, tidak mudah untuk mewujudkan keinginan kami, yaitu pesta sederhana dengan hanya 250 tamu. Namun, akhirnya semua upaya kami berhasil terbayar," Enda berkata. Proses pemilihan vendor mereka berjalan tanpa masalah, dimulai dengan pemesanan lokasi pernikahan serta wedding planner.
Justru, bagian yang paling menantang bagi pasangan ini terkait dengan para tamu. "Kami berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan setiap tamu," jelas Enda. "Teman-teman dan keluarga kami terbang ke Bali dengan jadwal yang berbeda-beda, sehingga proses pemesanan tempat penginapan menjadi cukup sulit. Selain itu, mengatur tempat duduk dan pilihan menu juga menghabiskan banyak waktu," lanjutnya.
Ketika hari istimewa pasangan ini tiba, Designmill Co. pun menghias Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort dengan begitu menawan. Meja-meja kayu panjang dibentangkan di atas hamparan rumput hijau, dihiasi lilin-lilin serta bunga. Taplak meja berwarna dusty blue serta dekorasi berwarna tembaga turut menambah kecantikan perayaan tersebut. "Kami memilih tema bohemian glam, terinspirasi oleh pernikahan khas daerah Toscana di Italia," Enda menjelaskan. Ia sendiri terlihat memesona dalam balutan gaun karya Yefta Gunawan. "Saya menginginkan busana pengantin yang tidak biasa; tanpa renda, bunga, maupun volume yang berlebihan," Enda berkata.
Terlepas dari segala keindahan tersebut, bersatunya mereka sebagai suami-istri merupakan hal terpenting bagi Ronald dan Enda. "Kami senang sekali dapat saling mengucapkan janji nikah dan berbagi kebahagiaan dengan para tamu," ujar Enda. Ia pun berbagi beberapa tip handal dalam merencanakan pernikahan dalam waktu singkat. "Lakukan riset secara menyeluruh, simpan inspirasi yang Anda sukai, dan pilih vendor favorit beserta satu alternatif untuk tiap kategori. Selain itu, selalu pilih apa yang Anda suka, bukan apa yang orang lain sarankan," Enda berkata.