Eevonn dan Eric memulai hubungan mereka ketika masih duduk di bangku kuliah tahun 2006 silam. "Kisah kami adalah tipikal kisah cinta di tempat kuliah. Kami berdua baru berumur 18 tahun saat itu dan kami bermain dengan lingkungan teman yang sama di sebuah kafe ketika sedang istirahat. Saat itu bukanlah cinta pada pandangan pertama, atau benarkah demikian?" kenang Eevonn.
Dua tahun setelah hubungan mereka dimulai, mereka harus berpisah ketika Eevonn memutuskan untuk bekerja sebagai pramugari. "Pada tahun 2008, kami memulai hubungan jarak jauh karena saya memutuskan untuk meraih impian saya, merapikan tas, dan menjelajah dunia," katanya. Tidak semua hal berjalan lancar pada saat itu, karena pasangan ini menghadapai masalah komunikasi akibat perbedaan zona waktu. "Seiring berjalannya waktu, komunikasi kami berjalan dengan lebih mudah melalui online messengers dan video calls. Ada pepatah yang mengatakan, 'Jarak membuat hati semakin menyukai', mungkin itu benar?" kata pengantin yang cantik ini.
Pada akhirnya, semua kerja keras dan pengorbanan mereka terbayarkan. Eric mendapatkan pekerjaan di Singapura, negara di mana Eevonn di tempatkan, dan mereka mempersiapkan babak baru dalam kehidupan mereka bersama. "Kami berdua berasal dari keluarga yang besar, dan tidak mudah untuk mendapatkan lokasi pernikahan yang dapat mengakomodasi sampai 500 tamu. Akhirnya, kami memutuskan untuk menggelar upacara intim disaksikan oleh teman dan keluarga terdekat dengan tema yang kami berdua sukai," jelas Eevonn.
"Kami berdua sangat menyukai tema earthy, rustic, dan bohemian, jadi kami memutuskan untuk menambahkan nuansa hijau daripada menggunakan bunga," sang penganting menjelaskan. Melalui setiap bingkai foto yang dipotret oleh Arture Photography, kami dapat melihat deretan dedaunan menghiasi setiap elemen, mulai dari latar belakang panggung sampai dengan wedding sign. "Palet warna hijau dan putih sangat sempurna berpadu dengan mebel kayu yang ada!" Eevonn menambahkan.
Melihat dari dekorasi pernikahan mereka yang cenderung luar biasa, siapa yang dapat menyangkan bahwa semuanya dibuat oleh kedua pengantin, para pengiring pengantin wanita dan pria, serta keluarga mereka? "Semua hal dalam pernikahan kami adalah DIY. Selain membantu kami dengan dekorasi, pengiring pengantin wanita saya bahkan mengkoordinasikan acara tersebut dan berperan menjadi MC! Eric dan saya tidak dapat mendapatkan semua ini tanpa bantuan mereka," ungkap Eevonn.
