Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Photography: Terralogical
Seperti album foto pre-wedding mereka, pernikahan rustic Yovin dan Lisa digelar dengan begitu indah. Yovin dan Lisa menginginkan pernikahan intim, maka mereka memilih lokasi yang tertutup dan mengundang tidak lebih dari 140 orang terdekat. "Saya menemukan Khayangan Estate pada tahun 2013, saat saya membantu saudari saya mencari venue pernikahan di Bali. Saya jatuh cinta pada Khayangan Estate dengan nuansa Jawa yang kental, vilanya yang tertutup dan pemandangan lautnya yang memukau. Jadi ketika saya dan Yovin memutuskan untuk mengadakan pernikahan intim di Bali, saya langsung mengajaknya ke sana dan untungya ia pun menyukai tempat ini!" kenang Lisa.
Setelah momen first look dan pemotretan bersama bridesmaid & groomsmen, acara pernikahan dimulai dengan prosesi pemberkatan Budhis. Lisa, yang mengenakan gaun putih one-shoulder karya Bramanta Wijaya, dan sang pengantin pria yang berpakaian tak kalah unik, berjalan memasuki upacara tersebut sambil diiringi lagu Banda Neira, "Sampai Jadi Debu". Lagu ini dipilih sang pasangan karena maknanya yang mendalam untuk hubungan mereka. Pernikahan ini pun tak luput dari hadirnya aksen marigold, bunga dan warna kesukaan Lisa. "Saya sangat senang, bahagia dan gugup, semua perasaan bercampur jadi satu, mengetahui saya telah membuat keputusan untuk menghabiskan seumur hidup dengan satu orang," Lisa berkata.
Acara resepsi mereka pun tidak kalah anggun. Kini Lisa mengenakan gaun pengantin karya Biyan. Seluruh tamu berkumpul di sebuah kebun berdekorasi rustic, yang sudah dipersiapkan untuk acara malam itu. Begitu senja tiba, vila ini disinari lampu-lampu taman yang menawan. Satu hal lagi yang unik mengenai pernikahan ini adalah bagaimana sang pasangan memilih daftar lagu untuk mengiringi pernikahan mereka. Lagu 'How Long Will I Love You", soundtrack film kesukaan mereka, menjadi lagu masuknya pasangan pada saat resepsi. "Teman-teman saya menyanyikan 'Teman Bahagia' untuk saya dan Yovin sebagai kejutan. Saya merasa sangat dicintai. Dan beberapa teman kami pun rela terbang jauh ke Bali untuk menghadiri pernikahan kami," Lisa berujar.
Sebelum menutup percakapan, Lisa memberikan sedikit nasihat bagi pengantin yang merencanakan pernikahan sembari bekerja. "Bisa menjadi sangat melelahkan apalagi dengan jadwal harian yang padat. Setiap akhir pekan kami pun harus diisi dengan pertemuan-pertemuan dengan vendor, namun kami menikmati setiap momennya. Dan untuk momen sekali seumur hidup ini, nikmati saja semua proses yang ada." Simaklah sekali lagi foto-foto dari Terralogical dan jangan lupa tambahkan yang Anda sukai ke inspiration board!