Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Photography: Angga Permana Photo
Setelah sebuah sesi pre-wedding di Italia, Freda and Leo kembali memukai dengan perayaan pernikahan mereka di Bali. "Kami menginginkan pernikahan di taman yang menghadap tebing, karena itu AYANA Resorts and Spa Bali adalah pilihan yang sempurna," ujar sang pengantin. Untuk mempercantik lokasi pernikahanmereka, Freda memilih warna-warna yang lembut dan natural, terinspirasi dari kecintaanya pada bebatuan alam. "Saya menyukai batu alam sejak kecil karena di rumah saya penuh dengan itu," jelasnya. "Karena itu, Leo dan saya memutuskan untuk mengadakan pernikahan tema marmer dengan nuansa warna abu-abu dan hijau abu," Freda melanjutkan.
Sang pasangan segera menghubungi Tea Rose Wedding Designer untuk merealisasikan visi mereka. "Sally dari Tea Rose sangat kritis dan perfeksionis. Karenanya, kami dapat mendapatkan pernikahan impian walau dengan anggaran terbatas," cerita Freda. Mereka juga kembali menggaet Angga Permana, yang telah mengabadikan foto pre-wedding mereka. "Lewat tiap foto, Angga berhasil menangkap emosi yang terpancar. Foto-fotonya sederhana, namun sangat menyentuh," ujarnya.
Freda sendiri terlihat elok dalam balutan gaun karya Sapto Djojokartiko. Terinspirasi dari kebaya Indonesia, gaun tersebut dibuat menggunakan guipure lace dengan potongan mermaid. "Karena saya juga memiliki label fashion sendiri, saya mengerti betul kompleksnya pembuatan pola," ujar Freda, "Walaupun begitu, Mas Sapto berhasil mengerjakan semuanya dengan tepat waktu."
Betapapun indah perayaan pernikahan mereka, mempersiapkannya tidaklah tanpa rintangan. "Leo dan saya benar-benar diuji hingga titik maksimum. Proses perencanaan pernikahan sepertinya salah satu ujian terbesar selama hubungan kami," ungkap Freda. "Sekarang setelah kami berhasil melewatinya, kami sungguh merasa bersyukur dan diberkati," tambahnya.
Pada akhirnya, sebuah pernikahan adalah penyatuan dua insane yang saling mencintai, dan inilah yang Freda dan Leo ingat terus-menerus. "Leo dan saya sangat memperjuangkan hari ini untuk terjadi; kami sangat lega dan penuh syukur," tuturnya. Untuk para calon pengantin, Freda memberikan beberapa nasihat, "Janganlah menjadi terlalu perfeksionis, jalani saja. Anda justru akan melewatkan banyak momen yang menyenangkan."