Bukan sebuah pekerjaan mudah untuk mempersiapkan pernikahan, apalagi ketika banyak DIY di setiap elemen. Tidak peduli berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk membuat semunyaa, setiap sentuhan pribadi akan membuat pernikahan Anda terasa lebih bermakna. Pengantin kali ini, Laverne, tahu persis bagaimana membayangkan pernikahannya. Sebagai pemilik sebuah perusahaan perlengkapan pesta, dia ingin menunjukkan rasa terima kasihnya dan sambutan hangat untuk para tamu yang hadir melalui apa yang paling dicintainya: kerajinan seni DIY. Sentuhan pribadinya dapat ditemukan pada alat tulis pernikahan, korsase, dan detail hiasan yang ditampilkan pada perayaan pernikahan. Karena pernikahan digelar di daerah pantai selatan Bali, pasangan ini ingin memastikan semua tamu yang datang merasa nyaman dengan menyediakan bingkisan selamat datang seperti sandal jepit dan perlengkapan pribadi lainnya yang bisa digunakan selama resepsi. Pernikahan ini tampak begitu intim dalam tampilan yang menarik perhatian, karena semuanya begitu terorganisir dengan baik mulai dari bilik foto hasil DIY hingga balon kuning yang digenggam oleh semua tamu. Kami menyukai bagaimana Alex terlihat apik dalam personalisasi gayanya dengan setelan jas yang disesuaikan beserta sepatu kets kuning dengan gaun Laverne dan selarasa dengan keseluruhan dekorasi. Gulir ke bawah untuk melihat semua foto-foto indah mereka.
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Baca juga: Crafty Couple's Sweet Rustic Wedding in Singapore
Ungkapan dari sang pengantin:
Setelah saya untuk menerima lamarannya, rasa tenang sudah mulai menyelimuti, saya mulai berpikir tentang daftar "pernikahan impian" apa saja yang baiknya dipersiapkan. Saya bahkan menghubungi ilustrator favorit saya sehari setelah Alex melamar. Kemudian saya belajar bahwa memiliki pernikahan impian memakan biayanya yang cukup mahal. Karena biaya pernikahan sepenuhnya ditangung oleh kami berdua, dan fakta bahwa hari pernikahan hanyalah merupakan awal dari perjalanan kami berdua, maka kami memutuskan untuk memilih tiga elemen penting yang membutuhkan biaya yaitu: tempat pernikahan, fotografer, dan gaun pengantin. Yang lainnya "diolah" secara ekstra hati-hati, dan kami memutuskan untuk melakukan DIY. "Nikmati setiap prosesnya" adalah pelajaran yang paling berharga selama saya mempersiapkan pernikahan. Persiapan hanya datang sekali dan tak semestinya diwarnai dengan tekanan yang bisa menyebabkan frustasi. Jangan terlalu memaksakan diri. Habiskan waktu dengan pasangan Anda dan rangkulah dia seumur hidup Anda. Seminggu sebelum hari H, coba fokus pada diri sendiri. Jika ada begitu banyak hal belum sempat di DIY-kan, mintalah bala bantuan atau biarkan saja apa adanya. Pada akhirnya, hal yang paling penting adalah merayakan pernikahan seumur hidup Anda dengan penuh cinta.