Pernikahan Artsy dan Intim Sepasang Kekasih Pecinta Kucing

"Kami memiliki tujuan yang sama dalam hidup, untuk berkeliling dunia dan membangun tempat penampungan hewan, khususnya untuk kucing. Sepertinya kedua hal ini pun telah menjadi pusat dari hubungan kami," ujar Petty, sang mempelai wanita. Setelah banyak membantu Jordan di brand miliknya, The Ballet Cats, keduanya menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan, salah satunya kecintaan mereka pada kucing. "Setelah tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, Jordan melamar saya di Cat Island, Jepang. Tempat itu telah lama ingin kami kunjungi dan setelah ia melamar di sana, tempat ini selamanya akan menjadi 'milik kami'. It just couldn't get any better than this,"Petty berkata.

Sang pasangan menginginkan pernikahan yang sangat personal. "Pernikahan tersebut harus terasa dan terlihat seperti kami, dan bukan hanya mengikuti tren semata," ujar Petty. Karena itu, kecintaan mereka terhadap kucing sepertinya menjadi tema dasar dari penikahan ini. "Jordan menggambar foto kami berdua di Cat Island dan memadukannya dengan instalasi bunga karya Oltjitkko. Hasilnya sangat keren dan salah satu elemen kesukaan saya dalam pernikahan kami," Petty bercerita. Satu lagi hal unik dalam pernikahan tersebut adalah suvenir pernikahan mereka."Kami menyumbangkan anggaran suvenir kami pada beberapa tempat penampungan hewan di Jakarta. Para tamu dapat memilih untuk menyumbang untuk anjing atau kucing liar dan donasi tersebut akan dibuat atas nama mereka. Dengan demikian, para tamu juga dapat menyadari tentang hewan-hewan terlantar di Jakarta."

Untuk membuat pernikahan tersebut kian personal, sang pasangan memilih untuk bekerja dengan teman-teman mereka dan bukan vendor pernikahan biasanya. "Kami menghindari banyaknya orang asing selama acara. Fotografer, videografer, desainer, MC dan para pemusik adalah teman-teman kami. Saya sangat senang dapat bekerja sama dengan teman-teman untuk satu momen yang sangat sepsial," Petty berkata. Undangan pernikahan pun didesain sendiri oleh Jordan, menyisipkan cerita hubungan mereka dari tahun ke tahun agar para tamu merasa terhubung dengan pernikahan ini. Melihat foto-foto pernikahan ini, kami merasakan keintiman dan kehangatan yang sangat. Dekorasinya begitu unik, gaun Petty sangat cantik dan foto-foto artistik sukses menangkap esensi perayaan terrsebut.

Menariknya, pasangan ini hanya butuh 4 bulan untuk merencanakan pernikahan mereka di Plataran Dharmawangsa dan walaupun tak ada halangan berarti selama fase perencanaan pernikahan, ada kesulitan dalam meyakinkan orang tua mengenai perayaan tak konvensional ini. "Butuh waktu dan pengertian sebelum akhirnya orang tua mengizinkan kami mengadakan pernikahan yang seperti ini. Sedikit tamu, suvenir yang tidak lazim, tidak mengenakan pakaian adat, dan sebagainya. But it's all about compromise in the end. Pilih dan lakukan sesuatu untuk Anda, bukan untuk orang lain. Dan nikmati hari itu sebaik mungkin karena Anda akan sangat merindukannya,"Petty berkata.

Sebelum menutup percakapan, Petty pun berbagi cerita yang cukup menarik. "Saya memutuskan untuk mengambil gaun pengantin di hari pernikahan (hari Minggu) dan baru menyadari sehari sebelumnya bahwa laundry tutup pada hari Minggu. Jadi,maid of honor saya menghubungi pihak laundry lewat Instagram, WhatsApp dan call center untuk meminta agar mereka buka, supaya gaun dapat diambil. Namun karena hari tersebut adalah Hari Libur Nasional, tidak ada yang membalas pesan kami. Untungnya, mereka akhirnya membalas di tengah malam dan mengatakan bahwa gaun bisa diambil dengan sekuriti yang berjaga 24 jam. Jika bukan karena maid of honor saya, mungkin saya tak akan menikah mengenakan gaun pengantin itu!"

Simak sekali lagi foto-foto cantik pernikahan ini dan tambahkan yang Anda sukai ke inspiration board!