Awalnya, Fina dan Nata memimpikan konsep garden party untuk acara pernikahan mereka. "Namun setelah dilihat, bulan pernikahan kami rupanya memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Jadi akhirnya, dibuat indoor tetap dengan sentuhan garden dan balutan adat," Fina bercerita. Tak hanya cuaca, rupanya pandemi yang melanda pun tidak berhasil memadamkan semangat sejoli ini untuk melangsungkan pernikahan. "Covid bukanlah alasan untuk tidak menikah. Setelah ditimbang, rupanya lebih banyak kebaikannya dibanding keburukannya," pungkas Fina.
Akad nikah dilaksanakan dengan khidmat di tengah dekorasi penuh bunga bernuansa biru dan putih. Warna yang sama pun terlihat di setiap elemen pernikahan yang ada, dari undangan, busana, hingga rangkaian bunga. Resepsi dibuka dengan tari-tarian adat Sunda. Walaupun Fina mengaku, tidak mengikutkan keseluruhan ritual adat di hari pernikahannya untuk menjaga durasi acara tetap singkat dan padat bagi seluruh tamu. "Ini dilakukan untuk mencegah transmisi dari virus Covid-19," ujar Fina.
Mengenang proses persiapan pernikahannya, Fina mengatakan bahwa pemotretan pre-wedding, mencari vendor pernikahan, dan melakukan wedding planning secara mandiri sangatlah berkesan baginya. Ia pun lantas menyebutkan para vendor pernikahan favoritnya, yaitu fotografer Cerita Tentang Senja, Studio BOH sebagai penyedia busana pernikahan serta penata rias Marlene Hariman.