Kevin Lilliana dan Oskar Mahendra merupakan pasangan yang sangat mementingkan kebugaran tubuh. Pertemuan keduanya berawal ketika mereka berada di salah satu pusat kebugaran di Jakarta. "Awalnya dia melihat saya, dan minta tolong personal trainer untuk dikenalkan," cerita perempuan yang mengawali karir sebagai Gadis Sampul 2012. Keduanya menjalani hubungan pacaran selama dua tahun, hingga pada saat liburan ke Jepang, Oskar melamar Kevin ketika berada di Shibuya crossing street. "Saat di Jepang, pagi harinya dia bercanda, saya diberi hadiah yang saya kira cincin, tapi ternyata itu anting karena sepertinya dia sudah curiga kalau saya tahu dia mau melamar. Saat mencari makan di malam hari, itulah momen yang benar-benar ia melamar saya," kenang Kevin.
Menjadikan tanggal cantik di tahun 2020 untuk hari pernikahan, Kevin dan Oskar resmi menjadi sepasang suami istri pada 2 Februari 2020. Pernikahan yang berlokasi di Mason Pine, Bandung ini tidak memerlukan dekorasi yang berat karena suasananya sudah terlihat indah dan asri dipenuhi oleh pepohonan rindang. Akad pernikahan dilangsungkan dengan konsep tradisional dan outdoor. Mengusung adat Sunda yang begitu kental pada akad pernikahan, sang mempelai perempuan terlihat cantik nan anggun dengan siger dan atribut pengantin khas Sunda serta kebaya tradisional rancangan Ayung Berinda.
Upacara adat disambut oleh para penari tradisional yang mengiringi kedua mempelai untuk menuju ke pelaminan. Beberapa ritual dilakukan, mulai dari tarik-tarikan ayam, mematahkan tusuk sate yang terbuat dari bambu-bambu tipis secara bersamaan, memecahkan telur dan membasuh kaki suami, hingga memecahkan gentong yang terbuat dari tanah liat. "Saat tarik-tarikan ayam, yang mendapatkan lebih besar, berarti rezekinya lebih besar dan ternyata suami yang dapat. Gentong yang dipecahkan juga harus sampai benar-benar pecah, tidak boleh mantul supaya rumah tangganya dilancarkan," cerita Miss International 2017 ini. Akad pernikahan dan upacara adat ini menjadi momen yang paling berkesan bagi kedua mempelai karena tidak hanya perasaan bahagia saja, namun ada makna mendalam yang tersirat. "Menurut saya, kalau mau memulai keluarga baru itu harus berpamitan, sungkem, dan minta maaf kepada orang tua," jelas Kevin.
Setelah berlangsungnya akad pernikahan dan upacara adat, resepsi pernikahan berlokasi di tempat yang sama, tepatnya di ballroom Mason Pine. Kali ini tema internasional dipilih kedua mempelai dengan dekorasi yang simpel dengan bunga-bunga berwarna soft peach dan putih. "Saya menyukai hal yang sederhana, tetap terlihat seperti asli, dan tidak banyak yang perlu diubah," ujar Kevin. Begitu pula dengan gaun dan riasan yang Kevin kenakan. Gaun berpotongan minimalis dan berwarna putih rancangan Tommy Pancamurti dan riasan wajah yang tidak berat karya Bubah Alfian berhasil membuat mempelai perempuan terlihat anggun dan elegan.
"Upacara adat itu penting karena sebagai orang Indonesia kita harus mempertahankan adat dan tradisi yang ada," ungkap Kevin Lilliana. Ingin mengangkat budaya asal usul keluarga ke dalam pernikahan Anda, dengarkan tips dan saran dari para mempelai perempuan yang telah mewujudkan pernikahan tradisional impian mereka di Bridestory Unveiled The podcast Episode 5: Pernikahan Tradisional, Artistik Sekaligus Kompleks.