Westny dan Wayan memiliki percakapan terpanjang ketika mereka pertama kali bertemu setelah empat belas tahun hanya berkomunikasi melalui DM Instagram. Wayan awalnya hanya sebatas teman kakak Westny, dan keduanya tidak pernah berpikir bahwa mereka akan berakhir bersama. Sampai ketika mereka bertemu kembali, Wayan bertanya kepada Westny mengenai status hubungannya. "Aku bilang padanya, aku single, tapi aku mencari kehidupan pernikahan. Ternyata dia menginginkan hal yang sama," kata Westny.
"Yah, kita kan sudah saling kenal sejak lama. Mengapa kamu tidak menikahiku saja? " ucap Wayan. Tentu hal tersebut mengejutkan Westny, tetapi kemudian ia berpikir, mengapa tidak? Dalam beberapa detik, tanpa ragu-ragu, dia menjawab 'iya'. Westny merasa bahwa Wayan memang orang yang ditakdirkan baginya. Mereka memang hanya berkencan selama dua minggu, tetapi mereka sudah berteman jauh lebih lama. Bahkan orang tua Westny sudah lama mendorong mereka berdua untuk menjalin hubungan romantis.
Westny mencintai sifat Wayan yang sabar, walaupun merupakan kebalikan dari sifatnya. Westny memiliki kepribadian spontan dan banyak bicara, serta suka memperhatikan detail. Meskipun berbeda karakter, mereka tidak pernah kesulitan berkomunikasi satu sama lain. "Dia mengubah saya menjadi orang yang berpikiran lebih terbuka. Saya belajar banyak tentang rasa hormat, perhatian, cinta, dan menghargai setiap saat dari pengaruh Wayan. Hubungan kami memang selalu lebih dari cinta, karena tentang persahabatan juga," jelas Westny.
Kedua sejoli itu menginginkan konsep tradisional karena latar belakang budaya mereka berasal dari Bali. Selain ingin membuat orang tua mereka bahagia, penting juga bagi mereka untuk kembali ke akarnya dan menghormati leluhur mereka. Bagi pasangan yang bahagia ini, ritual pernikahan tradisional Bali sangatlah sakral. Tidak semua orang saat ini ingin menjalani ritual yang bisa memakan waktu hingga empat jam lamanya.
Kedua keluarga memutuskan untuk mengadakan seharian penuh ritual tradisional Bali yang dilanjutkan dengan resepsi tradisional di malam hari. Kemudian, mereka juga merencanakan acara resepsi berkonsep internasional yang lebih intim di hari yang berbeda. Pada hari pernikahan tradisional Bali tersebut, Westny bangun pada dini hari untuk mempersiapkan diri untuk ritual dokar. Upacara ini mengharuskan calon pengantin perempuan untuk diarak melalui desa mengenakan hiasan kepala yang dua setengah kilogram beratnya serta pakaian tradisional Bali lengkap. Dia memulai perjalanannya dari Tabanan ke Klungkung, kemudian kembali ke Tabanan di mana Wayan meminta izin dari keluarga Westny bahwa dia akan 'mengambilnya'. Setiap detail dari momen penuh memori ini diabadikan dengan sempurna oleh Ratimaya.
Sepanjang hari, Westny berusaha menahan air mata saat melakukan semua prosesi tradisional. Dari meminta izin dari para penatua di keluarganya hingga akhirnya bersatu dengan cinta dalam hidupnya, hari itu menjadi rollercoaster emosional bagi Westny. "Aku tidak ingin merusak riasan wajahku. Tapi di dalam hati, saya diliputi dengan kebahagiaan karena saya bisa membuat orang tua saya bahagia."
