Berawal sebagai teman sekelas di Singapura, Vanda dan Sho mulai menjalin kisah cinta mereka sejak 2009 lalu. Hubungan jarak jauh yang berlangsung selama tiga tahun tidak menjadi halangan, malah menguatkan keduanya. Keduanya berkomitmen, akan menemukan satu sama lain, dimanapun mereka berada. Menjalin hubungan jarak jauh juga membuat mereka komitmen dalam menerapkan sebuah ritual, yaitu berpetualang bersama, menjelajahi destinasi yang belum pernah dikunjungi. Karena keduanya selalu berpindah-pindah negara, mereka pun berjanji untuk selalu bertemu di negara yang berada di tengah-tengah keduanya. Ritual ini membuat mereka telah mengunjungi 24 negara dan 54 kota bersama. Vanda dan Sho telah menyaksikan keindahan dunia di samping satu sama lain, melompat dari satu tujuan ke tujuan berikutnya bersama.
Ketika pasangan bahagia ini kembali ke Singapura pada bulan Desember 2017 untuk ulang tahun Vanda, Sho memberanikan diri untuk melamar kekasihnya yang kemudian diterima dengan penuh haru. Tak perlu waktu lama untuk memutuskan konsep perayaan yang mereka inginkan. Bali menjadi destinasi pilihan untuk merayakan pertautan kisah abadi keduanya. Sebagai tema pernikahan, Vanda menginginkan pesawat kertas dengan sentuhan palet warna Skandinavia serta bubuhan elemen kultur pada setiap sudutnya. Mengapa pesawat kertas? Vanda menjelaskan bahwa sejak kecil ia selalu mengagumi pesawat, dunia aviasi menjadi bagian yang mengiringinya tumbuh, dan hal itu juga mewakili perjalanan cinta ia bersama Sho.
Kisah cinta Vanda dan Sho berujung pada perayaan indah di Glass House, Tirtha Uluwatu. Yang kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi, berlokasi di Plenulunio Villa. Villa ini memiliki pemandangan laut India yang indah serta palet warna yang serasi dengan imajinasi Vanda akan sebuah pernikahan impian. Kecintaanya pada kultur tradisional juga didukung dengan desain fasad berkonsep bangunan kayu Joglo yang sangat cantik.
Kolaborasi budaya Jepang dan Indonesia menambah keunikan pada selebrasi ini. Karena Sho berasal dari Jepang, Senbazuru atau 1.000 pesawat kertas origami pun tampak menghiasi langit-langit Glass House. Senbazuru berasal dari legenda Jepang kuno yang dipercaya bahwa suatu harapan dapat dikabulkan dengan 1.000 pesawat kertas origami dan juga merupakan simbol keberuntungan abadi. Vanda dan Sho berharap kehadiran senbazuru akan mengabulkan harapan mereka untuk kehidupan yang bahagia bersama.
Pengucapan janji suci berjalan begitu indahnya. Tampak kedua sejoli ini memilih untuk mengenakan pakaian tradisional untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap budaya masing-masing. Vanda mengenakan kebaya klasik yang membuatnya terlihat sangat anggun. Sementara Sho mengenakan monstuki, yaitu kimono formal berwarna hitam. Tim berbakat dari Cosa mengatur karangan buket tangan Vanda dengan komposisi gugusan anggrek yang cantik, karena anggrek merupakan makna di balik nama Vanda. Hari itu terasa berjalan begitu sempurna bagi keduanya.
Sebelum upacara pernikahan dimulai, Sho bahkan menyematkan sebuah pesan yang sangat mendalam, "Bahkan setelah kamu menikah denganku, kamu masih Vanda. Kamu bukan istriku, atau ibu dari anak-anakku, kamu adalah Vanda. Jangan biarkan gelar istri dan ibu mengubah dirimu! "
