Orang bijak mengatakan bahwa saat paling indah ketika bunga cinta merekah ada dua macam: pertama adalah saat dua karakter yang benar-benar berbeda memutuskan untuk saling melengkapi dengan keunikan masing-masing dan yang kedua - bahkan lebih indah lagi- adalah ketika persahabatan berubah menjadi sebuah cinta. Dan kita tahu tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan cinta yang merekah.
Douglas dan Charis adalah dua insan yang beruntung. Sangat beruntung, dapat dikatakan - karena cinta mereka melengkapi satu sama lain, dan di waktu yang sama, mereka tumbuh bermekaran hingga mengubah persahabatan menjadi cinta dan kini, berubah menjadi pasangan hidup.
Douglas adalah pribadi yang terbilang santai. Charis merupakan gadis pendiam. Douglas adalah pria penggila gitar akustik yang tak peduli tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya. Charis jatuh cinta dengan bidang olahraga. Butuh 9 tahun lamanya bagi mereka untuk menemukan cinta satu sama lain. Namun selama 9 tahun berlangsung, mereka tumbuh dengan karakter pribadi, menjalani kehidupan mereka sendiri, mematangkan pribadi masing-masing hingga menjadi lebih kuat lagi dan bijaksana.
Dan kemudian, bam! Percikan cinta pun melayang.
Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan suatu hari, dengan perasaan canggung Douglas memberi pernyataan "Aku menyukaimu", hingga kemudian segalanya berubah. Namun mereka tetap berteman dan tibalah hari di mana Charis berjalan menyusuri lorong untuk menemui Douglas. Mereka tidak pernah berpegangan tangan atau pun saling menyentuhkan bibir. Ciuman pertama untuk mereka terjadi di depan altar. Hal ini mendamaikan hati kita semua bahwa di usia matang ini, masih saja ada yang menghargai arti kemurnian serta ketulusan seseorang seperti yang mereka berdua lakukan.
Untuk hari terpenting dalam hidup mereka, mereka mulai mengeluarkan ide dalam pikiran tanpa konsep tertentu; tapi mereka berdua menyukai yang berbau hijau, dan Charis selalu cinta pada nuansa merah muda, dan akhirnya memilih dua warna tersebut sebagai tema dasar pernikahan. Charis tampak luar biasa memukau dalam keanggunan, gaun pengantin putihnya dan senyum yang tak dapat terlukiskan dengan kata-kata.
Yang paling menyenangkan bagi kami adalah saat menyaksikan first dance mereka. Lihatlah gelak tawa keduanya. Kebahagiaan benar-benar terwujud indah!
Inilah sepenggal cerita dari sang mempelai wanita mengenai proses lamaran mereka:
Semenjak awal, kami mengetahui kalau hubungan kami sedang menuju jenjang: pernikahan. Douglas menunggu sangat sabar, dan pada akhirnya, ia melamar saya dengan menyodorkan cincin safir berwarna biru dimana saya pernah menceritakannya kepada teman-teman saya. Dia membawa saya menuju pantai saat hujan. Kami berjalan di atas pasir dan bebatuan serta bernaung di bawah payung; dia berlutut dan mengeluarkan cincin dari sakunya. Dia meminta saya untuk menikah dengannya, dan saya pun berkata ya!
