Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Photography: Axioo
Ketika dua jiwa artistik dengan minat dan visi hidup yang serupa berkenalan, tidaklah mengejutkan jika keduanya akhirnya menemukan kecocokan dan menjalin hubungan. Niscaya dan Adam pertama kali bertemu saat Niscaya mulai bekerja di perusahaan branding milik Adam pada tahun 2013. "Kami berdua memiliki nilai-nilai dan pandangan hidup yang sama. Adam bahkan menyatakan cintanya pada saya di hadapan seluruh kantor!" Niscaya berujar. Dari sana, mereka akhirnya menjalin hubungan dan akhirnya Adam melamar Niscaya dua tahun kemudian pada di Jepang.
Dengan bantuan kelima temannya pada ulang tahun Caya yang ke 26, Adam membulatkan tekadnya dengan menyusun sebuah permainan ala Amazing Race yang harus diikuti Caya sebelum ia mendapatkan hadiah ulang tahunnya. Masing-masing temannya memegang sebuah tantangan untuk Caya dan tantangan tersebut meliputi hal-hal yang disukainya, seperti fotografi, fashion, teater, hingga makanan kesukaannya yaitu keju. Misalnya, ketika harus menaklukan tantangan fotografi, Caya diminta untuk memotret bebrapa teman mereka dengan pose tertentu. Permainan berakhir Gion, di mana Adam telah menunggunya.
"Anehnya, Adam meminta saya untuk melihat kembali semua foto yang diambil pada tantangan fotografi. Dia meminta saya menyusun tiap huruf besar pada kaos semua teman-temanku. Ternyata setiap orang telah memakai kaos yang didesain sendiri oleh Adam sedemikian rupa, hingga setiap huruf besar pada kaos tersebut berbunyi "Will You Marry Me?" Lalu Adam mempersiapkan sepasang kaos lainnya bertuliskan 'Yes' dan 'No', dan tentunya saya memilih 'Yes'," ucap sang pengantin.
Ketika ditanya tentang pemotretan pre-wedding mereka, sang calon pengantin wanita mengungkapkan bahwa mereka berdua menginginkan sesi foto dengan konsep editorial, yang minimalis, modern serta elegan. Karena keduanya merupakan desainer grafis, sudah sewajarnya mereka menginignkan konsep pre-wedding yang berbeda dari biasanya. "Sebagian besar sesi pre-wedding kami dilakukan di studio dengan hanya menggunakan latar polos dan ornamen alam seperti daun monstera dan bunga kapas," Niscaya menjelaskan.
Pasangan ini tahu persis bagaimana menampilkan sisi kreatif mereka. Walau hanya dengan latar dan properti yang sederhana, foto-foto Adam dan Niscaya seolah diambil langsung dari sebuah majalah. Menariknya, mereka juga mengikutsertakan peliharaan mereka dalam pemotretan tersebut, menjadikannya lebih personal dan intim. Tak sampai di sana, Niscaya dan Adam juga memutuskan untuk melakukan sesi foto di luar ruangan. Untuk tampilan-tampilan terakhir, pemotretan mereka dilakukan di tepi pantai dengan pakaian kasual berwarna senada.
Bagaimana pendapat Anda tentang konsep seperti di atas? Ceritakan pada kolom komentar di bawah dan jangan lupa tambahkan foto-foto yang Anda suka ke inspiration board!