Selama enam tahun pertama dari perjalanan karir sebagai fotografer pernikahan, Hong Ray, telah banyak mengabadikan lokasi-lokasi yang sama dengan fotografer lainnya. Ketika ia menyadari bahwa proyeknya menjadi monoton karena kurangnya variasi lokasi, Hong Ray mulai kehilangan passion dan minat dalam fotografi pernikahan. Pertimbangan yang ada, mencari lokasi baru di luar negeri terlalu mahal serta memakan waktu, baik untuk Hong Ray maupun kliennya.
"Oleh karena itu, saya menantang diri untuk membuat pemotretan di Singapura terlihat berbeda. Saya mulai meneliti secara mendalam dan konsisten di situs mesin pencarian dan di peta dengan kata-kata kunci, seperti air terjun, gurun, tebing, bersepeda gunung, pemburu hantu, memancing, dan apa pun yang berhubungan dengan petualangan inspiratif," kenang Hong Ray.
Hong Ray pun mulai dikenal karena hasil pemotretan pra-pernikahannya yang begitu berani dan terlihat sangat unik, meskipun semuanya diambil di negara yang sama, yaitu Singapura. Dia kerap menjadi fotografer pertama yang melakukan pemotretan pre-wedding di berbagai lokasi yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun sebelumnya di Negeri Singa ini. Berikut adalah beberapa panduannya untuk memiliki album foto pranikah yang sukses di tempat-tempat unik di Singapura, serta penuh petualangan untuk para calon pengantin.
1. Untuk pemotretan outdoor, pastikan pemotretan dilakukan lebih awal di pagi hari, atau sore hari karena pencahayaan pada pagi atau sore hari merupakan pencahayaan terbaik. Hindari melakukan pemotretan di siang hari, sekitar pukul 11 siang, karena suhu panas pada saat itu bisa menyusahkan, baik bagi fotografer maupun sang klien.
2. Untuk pemotretan di pantai yang berbatu, pastikan waktu pasang surut air laut. Pantai yang berbatu akan terlihat lebih indah dan lebih aman untuk diakses saat air surut. Jangan lupa sesuaikan dengan waktu pemotretan pagi atau malam hari untuk hasil terbaik.
3. Sebagian besar lokasi outdoor yang unik memiliki akses yang tidak mudah. Metode untuk mengakses setiap lokasi berbeda-beda, mulai dari berjalan kaki dengan jarak tempuh yang jauh, hingga lokasi dengan akses yang hanya dapat dicapai melalui drainase bawah tanah.
4. Bawa semprotan anti-serangga, minuman yang cukup dan makanan ringan, serta handuk, dan pakaian ganti.
5. Setiap fotografer memiliki preferensi keahlian yang berbeda0beda. Karena itu, penting bagi Anda untuk membiarkan mereka melakukan yang terbaik di ranah yang mereka kuasai. Biarkan fotografer memiliki keputusan akhir mengenai lokasi pemotretan karena dialah yang dapat memvisualisasikan hasil akhir gambar dari lokasi tersebut. "Terkadang klien saya menyarankan beberapa tempat, tetapi ketika saya berkunjung ke lokasi tersebut, saya malah kesulitan untuk mengambil foto-foto yang bagus. Satu-satunya pengecualian adalah jika pasangan ingin memotret di tempat yang bermakna bagi hubungan mereka, seperti tempat kerja atau universitas," ujar Hong Ray.
6. Hindari mencari dengan kata kunci 'tempat pemotretan pre-wedding' di internet jika Anda ingin hasil foto Anda yang berbeda dari yang lainnya.
7. Jika Anda mengunjungi lebih dari satu tempat, jangan pilih tempat yang berjauhan karena bepergian dari satu lokasi ke yang lain yang jauh tentu akan menghabiskan waktu.
Hong Ray juga menjelaskan bahwa pemotretan pre-wedding yang berpetualang bukan untuk semua orang. "Saya selalu menawarkan dua jenis pemotretan pre-wedding kepada pasangan yang menghubungi saya: lokasi biasa dan berpetualang. Tidak semua orang bisa menikmati petualangan dan enggan untuk berkotor-kotoran, seperti trekking di hutan atau berjalan tanpa alas kaki di tanah yang lembap. Namun, beberapa yang lain sangat senang dengan gagasan berpetualang," ungkapnya. Sebelum pemotretan, Hong Ray akan memberi kliennya penjelasan singkat tentang cara mengakses tempat, hal-hal yang harus dibawa, serta pakaian yang harus dihindari.
Apakah Anda tertantang untuk melakukan sesi pre-wedding penuh petualangan ini? Beri tahu kepada kami di kolom komentar!