Pernikahan indah hari ini adalah penggambaran hubungan yang telah terjalin selama enam tahun yang akhirnya berlanjut ke pelaminan. Gita dan Paul mulai berteman saat mereka melanjutkan studi ke Jerman untuk meraih gelar sarjana. Namun, kedua sejoli ini tidak langsung bertemu hingga suatu saat Paul mengunjungi salah satu teman mereka yang tinggal di kota yang sama dengan Gita.
Sejak mereka mulai berkencan, baik Gita dan Paul selalu saling memandang satu sama lain sebagai pasangan yang setara dalam kehidupan. "Kami sering bekerja bersama! Kami juga senang membuat musik dan berdiskusi tentang apa saja, di mana saja. Salah satu hal favorit yang kami lakukan ketika berada di Jerman adalah saat kami berjalan-jalan menelusuri kota dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling mengobrol," papar Gita. Pada salah satu momen seperti itulah, pasangan ini merasa inilah waktu yang tepat untuk menuju jenjang pernikahan.
Pernikahan mereka dirayakan di rumah gubernur di Palembang yang dikenal dengan halaman belakangnya yang luas. Bagi sang mempelai wanita sendiri, dia menyukai tempat itu karena mengingatkannya pada suasana rumah neneknya yang hangat dan nyaman. Mengikuti serangkaian tradisi untuk prosesi akad nikah, pasangan ini pun memutuskan untuk mengenakan pakaian adat Palembang pula, keduanya terlihat serasi dalam warna kuning keemasan. Kami juga mengagumi rias wajah Gita yang sangat cocok dengan kepribadiannya yang simpel dan sederhana.
Resepsi pernikahan mereka diadakan saat malam menjelang. Di lorong, para tamu terlihat menunggu kedua pengantin baru ini sambil memegang kembang api di tangan mereka. Kali ini, Gita dan Paul terlihat berbeda dari tampilan mereka pada saat upacara di pagi hari, yakni lebih modern dalam balutan bernuansa monokrom. Gita juga menceritakan bagaimana mereka ingin lebih terlibat dengan tamu-tamu mereka yang telah datang jauh-jauh untuk menghadiri pernikahan mereka. "Kami tidak ingin duduk dan diam di atas pelaminan karena kami ingin berkeliling untuk menyapa para tamu," kata Gita. Tidak dapat dipungkiri, memiliki detail yang personal adalah kunci lain untuk menggelar pernikahan intim yang penuh kesan dan lekat di kenangai. Karena itu, Gita meminjam sofa kayu neneknya dan menggunakannya sebagai kursi di panggung pelaminan mereka. Sama seperti bayangan sang mempelai, pernikahan mereka tampak begitu mengharukan dan tentunya, para tamu juga terlihat gembira.
Selamat menempuh hidup baru kepada Gita dan Paul. Mari simak lagi foto-foto di atas untuk melihat bagaimana keduanya melewati hari teristimewa tersebut.
