Photography: Thinkstock Photos
Suatu hari, kami mendengar pasangan suami-istri sedang membicarakan sebuah aplikasi di telepon genggam mereka. Semakin kami mendengarkan obrolan mereka, semakin intens pembicaraan mereka dan berubah menjadi sebuah debat yang panas. (Kami tidak bermaksud menguping, tapi agak sulit untuk tidak mendengarnya.) Setelah beberapa saat, ternyata, mereka tidak benar-benar membicarakan aplikasinya. Kami tidak sedang usil atau apa, tapi apa yang mereka argumenkan membuat kami ingin tahu lebih banyak. Rupanya, sang istri membeli sesuatu di dalam aplikasi dan sang suami marah melihat kebiasaan istrinya yang gemar berbelanja secara impulsif. Tanpa menyadarinya, mereka mulai menggali masa lalu dan akhirnya membicarakan sejumlah pembelian impulsif lainnya yang dia lakukan. Sangat canggung bagi kami untuk mendengarnya, tapi itu terjadi.
Ada satu topik yang akan selalu terlibat dalam sebuah rumah tangga: uang! Ini adalah hal yang sangat buruk bagi suami dan istri untuk tetap memperdebatkan masalah keuangan karena bisa menimbulkan banyak masalah lain dalam pernikahan. Meski rumit dan kerap menjadi topik yang sensiti, namun pasangan suami istri haruslah membicarakan hal ini dengan terbuka.
Ingat bagaimana orang tua kita memberikan sebuah peringatan tentang masalah yang mungkin kita hadapi dalam pernikahan kita? Sebagian besar, isu pertama yang akan mereka kemukakan adalah tentang uang. Itu adalah sesuatu yang harus kita pahami: menikah, akan dihadapkan dengan permasalahan uang. Seolah-olah masalah keuangan dalam keluarga tidak bisa dihindari. Dan mungkin saja demikian, bagaimanapun, hal itu dapat dicegah dan diselesaikan.
Itulah mengapa penting bagi kita untuk memahami situasi keuangan masing-masing sebelum memasuki jenjang pernikahan karena tanpa pemahaman yang baik, pernikahan dapat memiliki awal yang buruk. Uang memang diperlukan, karena pada dasarnya kita melakukan segala sesuatu dengan uang. Namun, inilah beberapa kebenaran tentang uang, terutama dalam sebuah pernikahan:
1. Uang bukanlah segala hal yang kita butuhkan dalam perkawinan.
2. Uang perlu dibelanjakan bersama sebagai pasangan.
3. Menghabiskan uang perlu disertai transparansi dan kejujuran.
4. Uang perlu dialihkan untuk mencapai tujuan bersama dengan pasangan.
5. Uang bisa memperkeruh hubungan pernikahan jika tidak ditangani dengan hati-hati.
Masalah uang bisa menjadi masalah besar dalam pernikahan. Tetapi, dapatkah kita melakukan sesuatu untuk mencegah permasalahan dalam pernikahan kita? Pastinya, bisa. Dan itu dapat terjadi apabila diikuti oleh perencanaan keuangan yang bagus. Tidak ada kata "terlalu dini" bagi pasangan untuk mulai merencanakan keuangan, bahkan sebelum menikah. Semakin terorganisir rencana keuangan, maka hasilnya akan semakin baik. Perencanaan keuangan seperti tempat latihan bagi calon istri dan suami untuk melatih pengeluaran dan tabungan. Pengelolaan uang juga akan menunjukkan karakter sejati seseorang, terutama dengan kebiasaan belanja mereka. Bila ada ketidaksepakatan tentang uang, luangkan waktu untuk mendiskusikannya. Ini hampir sama dengan mengelola keuangan perusahaan, hanya saja di antara dua orang yang saling mencintai.
Jangan takut menghadapi masalah keuangan setelah memasuki jenjang pernikahan. Sebaliknya, rencanakan sejak dini perencanaan keuangan Anda. Ingatlah, kunci sukses sebuah pernikahan adalah komunikasi yang baik dan pemahaman karakter yang sangat baik antara satu sama lain.
