Salah satu pantangan ketika berpuasa di bulan Ramadhan adalah untuk menahan emosi. Namun, dengan bulan Ramdhan 2020 yang jatuh di tengah masa pandemi, banyak pasangan yang terpaksa harus terus-menerus menghabiskan waktu bersama. Hal tersebut mungkin terdengar seperti hal yang baik, namun ketika tidak ada waktu di mana pasangan dapat menghabiskan waktu sendiri, mereka akan lebih sensitif terhadap satu sama lain. Belum lagi, rasa lelah maupun rasa haus yang merupakan tantangan-tantangan berpuasa juga mudah menyulut emosi. Di saat itulah biasanya akan muncul konflik.
Meluapkan emosi kepada satu sama lain tentunya tidak baik saat berpuasa, apalagi jika sampai mengeluarkan kata-kata yang buruk. Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik bersama pasangan di bulan puasa.
1. Beri waktu untuk menenangkan diri
Inilah salah satu hal yang sulit untuk dilakukan ketika Anda maupun pasangan Anda tidak dapat pergi keluar rumah. Namun, memberikan waktu untuk menenangkan diri masing-masing sangat penting agar Anda dan pasangan tidak mengatakan atau melakukan hal karena terbawa emosi. Anda dapat pergi ke kamar sedangkan pasangan Anda ke ruang tamu untuk menyendiri sejenak. Berilah waktu sejam sampai dua jam hingga kalian sudah tidak merasa emosi.
2. Berdiskusi dalam suasana yang tenang
Kemudian, buatlah suasana yang tenang untuk berdiskusi bersama pasangan Anda. Pastikan tidak ada hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian, seperti suara televisi atau notifikasi handphone. Anda perlu perhatian yang sepenuhnya untuk berdiskusi dengan pasangan Anda. Kami menyarankan untuk berdiskusi menjelang berbuka, agar saat berbuka tidak ada perasaan sakit hati di antara kalian berdua.
3. Komunikasikan akar permasalahan dan perasaan
Langkah pertama saat berkomunikasi dengan pasangan Anda di tengah konflik adalah mencari akar dari permasalahan tersebut. Kemudian, ketika akar dari permasalahan sudah ditemukan, dengarkanlah perasaan pasangan Anda mengenai hal tersebut. Hindari menginterupsi ketika ia berbicara dan buatlah catatan secara mental mengenai apa saja yang mungkin membuatnya merasa seperti itu, serta hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki perasaannya. Kemudian, komunikasikan juga perasaan Anda sedalam-dalamnya mengenai masalah tersebut.
4. Sama-sama mengakui kesalahan dan memaafkan
Satu hal yang sering dilupakan ketika terjadi konflik bersama pasangan di rumah tangga adalah jarang sekali masalah tersebut diakui. Ketika Anda dan pasangan dapat mengakui kesalahan masing-masing, sekecil apapun itu, akan lebih mudah untuk meminta maaf serta memaafkan satu sama lain. Mencari akar dari permasalahan hingga menemukan solusinya pun menjadi lebih mudah. Lagipula, kata maaf tidak hanya perlu diucapkan menjelang Ramadhan, namun juga selama menjalankan ibadah puasa.
5. Mencari jalan tengah
Ketika Anda dan pasangan sudah sama-sama mengomunikasikan perasaan, mengakui kesalahan serta memaafkan, kini saatnya kalian mencari jalan tengah sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Misalnya, bila permasalahannya adalah pasangan Anda merasa tidak dibantu dalam kegiatan membersihkan rumah, namun Anda merasa sudah cukup membantu, Anda dapat meminta pasangan untuk membuat daftar apa saja bantuan yang ia harapkan dari Anda secara jujur. Kemudian, kalian dapat mengatur jadwal untuk bergantian melakukan pekerjaan rumah tangga sebagai jalan tengahnya
Seusai memperbaiki konflik dan mendapatkan solusi dari permasalahan, jangan lupa untuk menunjukkan kasih sayang kepada satu sama lain. Anda dapat berpelukan dengan pasangan, memberinya ciuman, hingga membantunya menyiapkan hidangan berbuka hingga menu sahur.