Ketika menghubungi tim Tempohari, Rini dan Dandy tak datang dengan tangan kosong. "Mereka sudah memiliki konsep serta pakaian yang akan digunakan. Yang dibutuhkan dari tim Tempohari adalah dekorasi dan set yang cocok dengan konsep yang telah dimiliki," ujar tim Tempohari. Ada tiga konsep yang diinginkan oleh pasangan, yaitu kasual, formal, dan tradisional. Mengimbuhkan ciri khas mereka, dalam tiap konsep tim Tempohari berhasil memberikan suasana yang intim dan syahdu dengan rangkaian-rangkaian bunga manis karya partner Tempohari, The Sunflower Lab.
Menurut tim Tempohari, album pre-wedding seharusnya memberikan highlight pada karakter calon pengantin, cerita yang hendak dibangun dan konsep foto impian pasangan. "Itulah yang membuat setiap konsep unik dan berbeda dari yang lainnya," ungkap tim Tempohari. Dan hasil foto pun menunjukkan kepribadian Rini, fashion designer yang sedikit pemalu dan Dandy yang easy going dan santai.
Dari ketiga konsep, nuansa tradisional begitu menarik perhatian kami. "Ide di balik konsep ini adalah keinginan kami untuk menciptakan ilusi dua dimensi yang berbeda, tradisional, dan modern. Dimensi tradisional diciptakan melalui busana yang digunakan serta latar alam. Sementara, beton, kaca dan bunga-bunga cerah menjadi representasi modernisasi," ujar tim Tempohari. Mereka pun bereksperimen dengan kertas kalkir yang seumpama portal dari kedua dimensi tersebut.
Memilih konsep foto outdoor rupanya memberikan beberapa tantangan tersendiri. "Cuaca sudah mendung sejak pagi dan kian sore kian tak dapat ditebak. Sementara konsep tradisional outdoor telah kami jadwalkan terakhir karena riasannya yang paling tebal," tim Tempohari bercerita. Angin pun bertiup kencang, membuat properti kertas yang digunakan terbang, bergoyang dan tertekuk. "Luar biasanya, seluruh tim dan pasangan berhasil menjaga mood baik untuk konsep ini dapat terlaksana dengan sempurna," pungkas tim ini.
