Marisa dan Kevin pertama kali bertemu di pesta pernikahan seorang teman. "Ternyata, Kevin adalah saudara laki-laki teman saya. Dunia memang sempit!" ujar sang calon pengantin, Marisa. Tak lama setelah pertemuan tersebut, hubungan mereka pun bersemi.
Suatu hari, pasangan ini pergi berlibur dengan keluarga mereka ke Singapura. "Kevin tiba-tiba meminta saya untuk memilih cincin tunangan, dan bahkan mengaku bahwa dia berencana melamar saya!" kenang Marisa. "Saya hanya tertawa dan mengatakan kepadanya, 'Bisakah kamu lebih romantis?'" lanjutnya. Pada malam harinya, Kevin pun berlutut dan melamar Marisa.
Didasari kepercayaan bahwa kesederhanaan adalah hal yang baik, keduanya memilih sesi pre-wedding simpel yang menonjolkan luapan emosi mereka. Evan dari Pyara akhirnya dipilih sebagai fotografer yang terbukti dapat menghasilkan deretan potret yang luar biasa. "Tim Pyara sangat ramah, menyenangkan, dan mengagumkan. Kami sangat menyukai cara mereka menangkap perasaan kami. Begitu saya melihat album tersebut, saya tahu bahwa kami tidak akan pernah bosan menatapnya," katanya.
Melihat setiap potret di atas, kami sangat setuju dengan semua yang dikatakan Marisa. Foto-foto mereka begitu menyentuh, sehingga kami terus ingin melihatnya berulang-ulang. Apabila Anda merasakan hal yang sama, jangan lupa untuk menambahkan foto favorit Anda ke inspiration board.
