Berdomisili di Bandung memberi keuntungan tersendiri bagi Pepe dan Ester. Pasangan yang sama-sama berprofesi sebagai penata interior ini meninginginkan inspirasi arsitektural mendominasi pemotretan pra-pernikahan mereka. Area publik dari Kota Bunga ini dijejali oleh bangunan-bangunan historikal maupun modern yang sangat artistik. Gedung-gedung peninggalan masa kolonial hingga tata ruang modern yang minimalis menjadi area bermain Pepe dan Ester.
Untuk soal pakaian, keduanya memilih tatanan busana yang kasual layaknya pasangan yang sedang menikmati waktu santai di alam terbuka. Tidak lupa mereka mengabadikan salah satu kekhasan kota ini, yaitu hujan. Walaupun rintikan hujan membuat cahaya natural meredup, dengan lihainya Alinea menjaga konsistensi pencahayaan. Cerah maupun mendung, setiap gambar tetap bisa mewakilkan suasana Bandung yang syahdu.
Satu hal unik yang menjadi permintaan Ester dan Pepe. Mereka tidak ingin memperlihatkan pose-pose romantis di depan kamera. Senada dengan dominasi pengambilan gambar yang simetris, pose-pose pasangan ini pun dibuat merespon bentuk-bentuk arsitektural di setiap latarnya. Mereka juga bermain dengan beberapa properti kreatif untuk menambah kesan quirky, seperti sebuah kaca pembesar. Walaupun nampak tidak ada gerakan afeksi antara satu sama lain, namun chemistry mereka jelas terwakilkan dari kekompakkan mereka dalam mengekplorasi seni visual.
Pernikahan keduanya direncanakan diadakan di bulan Agustus, namun mereka telah menggelar sesi pre-wedding ini di awal tahun. "Baiknya sesi pre-wedding diadakan sejak jauh-jauh hari agar tidak mengganggu persiapan pernikahan," ujar keduanya kompak memberi saran kepada pasangan-pasangan lain di luar sana.