Aktris berbakat Cut Beby Tsabina akhirnya resmi melepas masa lajangnya dengan sang kekasih hati, Rizki Natakusumah, pada Minggu, 23 Juni 2024 yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Sebelumnya, pasangan ini telah melakukan prosesi lamaran pada 21 April lalu yang dihadiri oleh segenap keluarga dan kerabat dekat. Momentum pernikahan ini seolah menjadi penantian berharga bagi keduanya untuk saling mewujudkan asa yang ingin dicapai ketika kata 'sah' telah terucap. "Dari awal, kita selalu nyambung dalam berbicara dan rajin berdiskusi, sangat menghargai pendapat satu sama lain. Jadi, aku memimpikan pernikahan di mana kita sebagai pasangan selalu bisa mendiskusikan segala hal bersama, atau bahkan sekadar berbicara tentang apa pun yang terlintas dalam pikiran kita, dan tentu saja saling mendukung dalam pekerjaan masing-masing," tutur aktris kelahiran 27 Oktober 2002 ini. Prosesi akad nikah kemudian disepakati untuk menggunakan budaya Aceh yang merupakan tanah kelahiran keluarga Beby.
Momentum Akad Nikah yang Berselimutkan Suasana Haru
Tepat pada pukul 09.30 pagi, rangkaian ijab qobul diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan saritilawah yang mengalun merdu. Sang mempelai wanita mulai memasuki ruang akad sambil diiringi oleh tarian adat Serunai Kale. Terlihat Beby tampil elok saat mengenakan kebaya berwarna merah marun dan aksesori mahkota Dara Baroe (mempelai wanita), sementara Rizki tak kalah menawan dalam balutan beskap serba hitam. Beby pun menjelaskan alasan di balik pemilihan warna busana akad yang cenderung bold. Menurutnya, selain karena rona merah begitu identik dengan kebudayaan Aceh, ia sangat ingin mereka ulang penampilan busana pernikahan orang tuanya di masa lalu. "Mama dan papa saat menikah dulu itu pakai busana adat merah dan hitam, jadi aku juga ingin mengulang kembali momentum itu dengan palet warna yang sama," kenangnya. Rizki dengan senyuman hangat dan tatapan penuh kasih pun menanti di depan penghulu. Begitu Beby melangkah masuk, mata mereka saling bertaut kala memancarkan kebahagiaan yang tak terbendung. Dan ketika ijab kabul itu dilangsungkan, suasana seketika berubah menjadi hening, penuh dengan untaian doa dan harapan-harapan baik. Beberapa undangan bahkan sempat menitikkan air mata haru, melihat dua hati yang telah bersatu dalam ikatan suci.
Rangkaian Ritual Adat Aceh yang Penuh Makna
Setelah prosesi sungkeman yang menjadi menutup akad pernikahan, kedua mempelai kemudian diarahkan untuk melalui serangkaian ritual adat Aceh. Acara dibuka dengan Intat Linto, di mana Rizki diantarkan menuju area pelaminan untuk disandingkan bersama sang istri. Prosesi ini menandakan penghormatan dan penerimaan dari keluarga mempelai wanita. Sesampainya di sana, ritual Gidong Boh Manoek yang merupakan tradisi injak telur pun dilaksanakan. Ini melambangkan kesuburan dan awal kehidupan baru yang penuh berkah. Rizki dengan lembut memecahkan telur dengan kakinya, sementara Beby menyiapkan air untuk mencuci kakinya. Kemudian, upacara Peusijuek, atau penaburan beras padi dan tepung tawar, menjadi puncak dari rangkaian ritual ini. Acara pun ditutup dengan persembahan tarian Ratoh Jaroe yang merupakan tarian tradisional adat Aceh. Para penari seolah kompak memberikan gerakan harmonis yang mampu menghidupkan suasana meriah ke seluruh ruangan.
'Modern Meet Traditional' Menjadi Tema Dekorasi yang Penuh Elegansi
Ditandai dengan penggunaan motif budaya berpalet emas dalam dekorasi akad nikah dan skema warna biru putih untuk resepsi, Classy Decor berhasil menggabungkan sebuah konsep dekorasi di mana modernitas saling bersatu padu dengan elemen tradisional. Tampak pada area pelaminan resepsi, latar belakang panggung dihiasi dengan tirai-tirai biru yang menjuntai indah, mengelilingi panel-panel yang menggambarkan panorama air mancur dengan siluet bangunan bergaya arsitektur Eropa. Tak ketinggalan instalasi chandelier kristal yang menggantung semakin menambah kesan glamor pada keseluruhan ruangan.
Setiap sudut area ballroom dihiasi dengan rangkaian bunga yang melimpah, termasuk kombinasi mawar putih, hydrangea, baby's breath, tulip, gompie, orchid, amaranthus, hingga carnation untuk menciptakan nuansa romantis yang mengalir secara alami. Semua pengaturan ini senada dengan bayangan Beby yang menginginkan dekorasi pernikahannya dipenuhi nuansa biru dan terinspirasi dari French Garden. Alasannya adalah karena ia sangat menyukai gaya klasik yang cenderung timeless.
Resepsi Bernuansa Internasional
Acara resepsi dimulai tepat pada pukul 7 malam, suasana ballroom seketika berembus hangat dengan gemerlap cahaya dan senyuman penuh antusias dari tamu-tamu yang hadir. Beby dan Rizki kemudian kembali melangkah memasuki ruangan dengan pancaran bahagia yang terpatri di wajah mereka. Kali ini, Beby tampil memesona dalam balutan gaun pengantin ivory white hasil tangan dingin Monica Ivena yang berhasil memancarkan keanggunan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Di sampingnya, Rizki pun tak kalah sempurna dengan tuxedo lengkap berwarna putih dari Wong Hang Tailor.
Seiring malam berlanjut, suasana semakin meriah dengan musik yang mengalun lembut sebagai latar belakang, seolah membius semua orang untuk ikut bersenang-senang menikmati malam bersama, termasuk orang tua dari kedua belah pihak mempelai yang tampak begitu berseri-seri. Mereka selalu setia berdiri di samping kedua mempelai dengan rona bahagia yang mendalam untuk anak-anak mereka yang kini telah memasuki babak baru dalam fase kehidupan. Atmosfer penuh suka cita terasa begitu kuat di udara, menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi semua orang yang hadir dalam resepsi pernikahan Beby dan Rizki.
Rencana Kehidupan Setelah Menikah
Ketika ditanya perihal bagaimana kehidupannya setelah menikah kelak, Beby mengungkapkan bahwa dirinya ingin fokus meluangkan banyak waktu dengan Rizki terlebih dahulu di awal masa pernikahan. Meskipun tetap terbuka untuk proyek-proyek pekerjaan yang tidak terlalu membebani, Beby tetap ingin memprioritaskan waktu bersama suaminya. "Mungkin tidak disebut sebagai istirahat, ya, tetapi di awal setelah honeymoon, aku ingin benar-benar merasakan tinggal dengan suamiku, jadi aku punya cukup waktu bersama dengannya. Kalau aku memilih proyek, aku masih bisa memilah, jadi aku tidak ingin ketika aku sibuk dan dia juga sibuk," ujar Beby. Ia menyadari pentingnya masa penyesuaian pertama setelah pernikahan, dan siap untuk membuat kompromi demi memprioritaskan hubungan dengan sang suami.
Cerita Cinta Beby Tsabina dan Rizki Natakusumah
Pasangan ini mengawali hubungan mereka dengan momen perkenalan yang disusun secara sengaja. Setelah beberapa kali berkomunikasi melalui pesan teks, Beby dan Rizki memutuskan untuk bertemu langsung untuk pertama kalinya, yang kemudian berlanjut dalam percakapan mendalam selama berjam-jam di sebuah restoran. Keterlibatan mereka berkembang dengan cepat dari pertemanan menjadi hubungan yang serius dalam waktu singkat, dengan percakapan awal yang langsung mencakup rencana masa depan seperti pacaran dan bahkan pernikahan. Momen bersejarah dalam hubungan mereka terjadi pada hari kedua Idul Fitri, ketika Rizki melamar Beby dengan penuh kesan di Pantai Tanjung Lesung yang sekaligus menandai langkah serius menuju pernikahan mereka. "Aku lagi lebaran di rumah keluarga pasanganku. Setelah silaturahmi ke keluarganya, dia membawa aku ke salah satu pantai di Pandeglang. Tiba-tiba, dia mendekatiku, dan saat itu aku mulai merasa sesuatu akan terjadi. Dia juga sibuk gosok-gosok kantung celana. Akhirnya, dia berlutut di depanku. 'Will you marry me?' katanya, saat kami berdua berada di tepi pantai yang sepi," kenang Beby.
Setiap momen pernikahan Beby Tsabina dan Rizki Natakusumah terekam dalam sorotan kamera Venema Pictures, menciptakan kenangan yang akan mereka abadikan selamanya.