Bagaimana jika adat dan budaya Anda dengan pasangan berbeda dan keduanya menginginkan untuk menggelar pernikahan secara tradisional? Apakah salah satu harus mengalah? Tentu tidak. Anda dan kekasih dapat menggunakan kedua budaya di hari bahagia seperti yang diputuskan oleh Diandra Atyaparamita Sumadiyo & Panji Caraka Djani.
Budaya Jawa dan Minang yang berasal dari keduanya ditampilkan pada pernikahan Diandra dan Raka. Agar adil dan berimbang, sepasang kekasih ini sepakat untuk menggunakan adat Jawa pada akad pernikahan dan adat Minang untuk acara resepsi.
Perpaduan kedua budaya ini memberikan corak masing-masing pada setiap prosesi dalam pernikahan. Atmosfer syahdu dan sakral sungguh terasa dengan nuansa Jawa yang begitu kental. Diandra dan Raka nampak serasi dalam balutan kebaya dan beskap berwarna senada, yakni champagne. Potret akad yang diabadikan oleh tim fotografer Reynard Karman dalam siluet monokrom semakin mempertegas momen khidmat yang berlangsung di antara keduanya.
Beranjak ke acara resepsi pernikahan, suasana meriah dan gempita khas pesta turut hadir dalam perayaan cinta Diandra dan Raka. Busana adat pengantin khas Minang berwarna biru yang dikenakan keduanya memberikan tampilan memesona di hari bahagia. Tak lupa, Diandra sebagai sang mempelai wanita mengenakan mahkota pengantin Suntiang yang menambah gemerlap atmosfer pesta dan membuat semua pandangan tertuju padanya.
Berbicara mengenai dekorasi, tak ada yang berbeda antara akad dengan resepsi pernikahan. Palet warna biru dan putih yang lembut pada rangkaian bunga senada dengan busana pengantin yang dikenakan oleh Diandra dan Raka di semua prosesi pernikahannya. Lampu kristal yang bergantung tepat di area pelaminan menghadirkan kesan romantis sekaligus mewah, dan menjadi penghias yang indah. Sungguh dekorasi pernikahan yang cantik dan cemerlang.
