Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Photography: doc. Urban Quarter
Urban Quarter, sebuah destinasi online yang menyediakan berbagai furnitur rumah tangga yang lengkap, didirikan pada tahun 2017 dengan visi yang spesifik dari sang pendirinya, Adelaide Chintara. "Saya sedang bekerja di sebuah perusahaan desain dan bangunan. Mendekor dan mendesain untuk rumah dan berbagai bangunan komersial merupakan pekerjaan saya sehari-hari. Ketika saya meneliti para pemasok dan memeriksa berbagai tempat yang menjual aksesoris dan perabotan rumah, saya menyadari di Indonesia tidak ada wadah yang menjual perabotan yang saya inginkan dengan desain yang unik serta harga yang terjangkau," jelas Adelaide. Sehingga, Urban Quarter didirikan sebagai tempat belanja perabotan rumah tangga yang unik, berkualitas, dan tentunya, memiliki harga yang terjangkau.
Meski barang-barang Urban Quarter dipengaruhi oleh desain abad pertengahan dan Skandinavia, semua perabotan yang dijual merupakan hasil buatan Indonesia."Kami juga bermitra dengan 20 merek dan pengrajin lokal seperti Tyaga Goods, On & On Living, dan Sajiva Ceramics untuk peralatan rumah tangga kami. Kami menamakan proyek ini: locals at Urban Quarter," jelas Adelaide. Para pelanggan juga dapat membuat furnitur sendiri sesuai dengan keinginan mereka. "Pembeli dipersilahkan untuk menyesuaikan desain Urban Quarter dengan pilihan kain, ukuran, dan kayu yang diinginkan. Kami juga sedang mengembangkan layanan desain interior kami. Semoga saja akhir tahun ini sudah rampung," lanjutnya.
Perihal mengisi rumah, Adelaide menekankan pentingnya pengelolaan waktu terutama bagi para pengantin baru. "Waktu jelas menjadi faktor paling penting. Beberapa pasangan berharap rumah mereka direkam dalam video pernikahan, tetapi harus merelakan hal ini tidak terjadi karena rumah mereka belum selesai. Atau, ketika menyadari bahwa mereka tidak memiliki banyak waktu untuk pindah rumah, mereka memilih apa saja yang mereka sukai di toko furnitur tanpa memikirkan perabotan yang serasi untuk menciptakan suasana nyaman," ungkap Adelaide. "Sisihkan waktu kurang lebih 3 bulan untuk mengisi rumah Anda; 1 bulan untuk meneliti dan membandingkan berbagai pilihan yang ada, dan 2 bulan setelah itu untuk memesan, mengirim, serta merakitnya. Jika Anda masih merasa kekurangan waktu, prioritaskan kamar tidur utama dan ruang tamu," Adelaide melanjutkan.
Memilih furnitur merupakan aspek lain yang tak kalah pentingnya. Adelaide berpendapat bahwa penting bagi setiap pasangan untuk memilih perabotan rumah yang sesuai dengan suasana rumah tersebut dan akan lebih baik jika para pasangan pergi membeli furnitur bersama-sama. "Karena pria dan wanita cenderung memiliki selera dan preferensi yang berbeda, saat berbelanja merupakan waktu yang baik bagi keduanya untuk menentukan mana yang harus dan tidak harus ada di rumah mereka, begitu juga dalam menentukan anggaran belanja secara keseluruhan," tutur Adelaide.
Adelaide juga tidak lupa untuk memerikan beberapa saran bagi calon pengantin baru yang tinggal di rumah yang relatif kecil, "Selain memastikan anggaran belanja furniture dipakai untuk barang-barang yang penting terlebih dahulu, para pasangan harus terus mengingat bahwa mereka memiliki ruang yang terbatas. Jadi, pastikan semua furnitur yang dibeli dapat mengakomodasi sekaligus secara fungsi maupun estetika." Yang terakhir, Adelaide juga menyarankan agar setiap pasangan menikmati momen mendekorasi rumah. "Jangan terlalu merasa terbebani atau tertekan. Ingatlah bahwa pengalaman ini seperti menambahkan kenangan baru untuk Anda dan pasangan. Good luck!"