Perkenalan Elika dan Jason dimulai dari sebuah pesan di Instagram. "Dari pertama bertemu, kami sudah langsung nyambung. Terasa sangat natural dan tidak awkward sama sekali," Elika mengenang. Dan walaupun keduanya bertemu tanpa ekspektasi untuk menjadi lebih dari sepasang teman, rupanya takdir berkata lain. "Kami berdua sama-sama setuju untuk berkomitmen dan menjalani dengan serius setelah membahas visi dan misi serta latar belakang masing-masing. Kesannya mungkin serius banget, ya? Tapi kami berdua kebetulan adalah pribadi yang menganggap hubungan adalah sesuatu yang sakral," cerita Elika
"Konsep pre-wedding kami terdiri dari 6 nuansa yang berbeda, semuanya terinspirasi dari hal kesukaan dan kebiasaan kami sebagai pasangan," Elika bercerita. Menjalani sebagian besar hubungan mereka di tengah pandemi, Elika dan Jason terbiasa mencari ide unik untuk kencan, dengan berolahraga atau car-picnic, misalnya. "Kami ingin sesuatu yang close-to-heart, hangat, 'very us', tapi tidak mainstream. Berdiskusi dengan tim Axioo, mereka pun banyak memberikan sugesti agar sesi foto berjalan seru!" Elika bercerita.
Dari konsep foto studio bersama binatang peliharaan, bermain bowling, olahraga tenis, hingga berpose di rooftop, album pre-wedding ini sungguh bervariasi. Dan setiap konsep pun memiliki daya tariknya masing-masing. Namun yang menjadi favorit kami, adalah konsep yang terinspirasi serial Netflix Bridgerton. Tampilan pertama, Elika dan Jason berpose di taman yang cantik, dilatari dekorasi bunga-bunga pastel yang menawan. Tampilan kedua, yang meninggalkan kesan mendalam bagi Elika, Bridgerton-inspired golf. "Lokasi foto indahnya sangat melebihi ekspektasi. Dan walaupun hujan serta gelap, tim Axioo berhasil membuat potret demi potret justru terlihat estetis dan unik," Elika berkata. "I guess pre-weddings should be like this? Walaupun lelah, tetapi senang dan sangat memorable. Banyak terima kasih untuk semua vendor yang sudah membantu terlaksananya pemotretan ini!"
Elika pun memberikan sebuah pesan untuk para pasangan yang juga sedang merencanakan pernikahan, "The wedding is not the most important thing, rather the marriage is. Jadi sesibuk apapun mengurus pernikahan, jangan lupa untuk juga memerhatikan hubungannya. Menurut saya, lebih baik memiliki acara yang tak sempurna namun hubungan yang baik, daripada sebaliknya."