Beberapa calon pengantin mungkin berpikiran bahwa malam pertama adalah hal yang menakutkan. Hal ini sangatlah wajar karena menurut Anda malam pertama harus sempurna dan menyenangkan pasangan Anda. Bridestory Unveiled The Podcast kali ini akan membuat para calon pengantin lebih tenang dalam menghadapi malam pertamanya.
Bersama dengan narasumber Zoya Amirin, M.Psi., FIAS, seorang psikolog dan pakar seksologi dan dipandu oleh host Andrea Gunawan, sexual health activist dan social media influencer, Bridestory Unveiled The Podcast episode 15 ini akan mengupas tuntas mengenai persiapan malam pertama. Mungkin sebagian orang menganggap tabu jika membicarakan hal ini, namun banyak hal penting yang perlu diketahui oleh para calon pengantin, terutama mengenai mitos-mitos malam pertama.
Banyak sekali mitos-mitos mengenai malam pertama yang dipercayai oleh kebanyakan orang di Indonesia. Beberapa mitos, seperti 'kalau tidak berdarah, berarti sudah tidak perawan lagi' atau 'seks yang ideal adalah seperti di film porno' dan sebagainya adalah hal-hal yang justru bisa menyesatkan jika terlalu dipercaya. Di sisi lain, salah satu fakta yang perlu diketahui oleh para calon pengantin adalah, "Selaput dara itu seperti kawat nyamuk, bolong-bolong. Kalau misalnya tidak bolong-bolong, maka darah menstruasi tidak akan bisa keluar," ujar Zoya yang pernah meneliti tentang topik hubungan seks pertama, termasuk malam pertama, untuk tesis magisternya. "Malam pertama tidak harus berdarah kalau Anda rileks dan bisa bersenang-senang pada saat malam pertama. Anda juga tidak mungkin melakukan hubungan seks seperti di film porno karena bintang film porno sudah latihan berkali-kali sebelumnya. Mereka adalah sex athlete. Jika Anda berusaha seperti mereka, Anda tidak akan bisa menikmatinya," ungkap sang seksolog.
Andrea dan Zoya juga membahas tentang hal lain di luar mitos yang terkadang terjadi di saat pengantin baru melakukan malam pertamanya. Yang pertama adalah vaginismus, yaitu kondisi di mana otot pelvis pada vagina mengalami kejang ketika terjadi penetrasi. Kemudian, pada laki-laki bisa terjadi ejakulasi dini atau premature ejaculation di mana penis berejakulasi atau mengeluarkan sperma terlalu cepat (di bawah tiga menit) ketika melakukan hubungan seksual. Namun, jika kondisinya adalah sperma tidak keluar atau penis tidak juga berejakulasi hingga di akhir hubungan seksual, hal ini disebut dengan delayed ejaculation. Menurut Zoya, kondisi-kondisi tersebut terkadang terjadi di malam pertama akibat dari perasaan terlalu excited atau grogi sehingga hal tersebut sangat normal. "Jangan melihat hal ini sebagai kegagalan. Bukan berarti jika Anda mengalami hal tersebut di malam pertama, pernikahan Anda akan menuju perceraian," Zoya beramanat. Akan tetapi, baik perempuan maupun laki-laki, jika hal tersebut masih sering terjadi, sebaiknya segera mengkonsultasikannya ke dokter atau psikolog.
Berdasarkan penelitiannya, Zoya juga mengungkapkan jika setiap perempuan merasakan ketakutan yang sama. Ternyata, perempuan butuh afirmasi. "Perempuan itu, seberapa pun cantiknya dia dan seberapa pun dia merasa disayang, dia tetap membutuhkan afirmasi pada saat hubungan seks pertamanya, terutama pada saat malam pertama. Perempuan lebih sensitif saat malam pertama karena, katakanlah, dia habis selesai pesta pernikahan dengan penampilannya yang sangat cantik bagai ratu sehari, namun begitu di ranjang, dia tetap butuh afirmasi bahwa dirinya seksi dan diinginkan," jelas Zoya.
Brides, sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk memahami hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman saat malam pertama. Saksikan penjelasan lengkapnya dalam Bridestory Unveiled The Podcast: Persiapan Malam Pertama Bagian 1 di bawah ini.
Untuk mendengarkan di Spotify, klik tautan ini!
Jangan lewatkan kelanjutannya dalam Persiapan Malam Pertama Bagian 2 di mana calon pengantin akan mendapatkan banyak tips dalam mengkomunikasikan ekspektasi mereka di malam pertama kepada calon suami serta bagaimana mempersiapkannya dengan baik. Stay tuned di Bridestory Blog!
