Pernikahan merupakan salah satu momen penting dalam hidup di mana Anda akan mengikat janji dan hidup bersama pasangan Anda. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah, baik dari segi finansial maupun mental. Tentunya, dalam sebuah pernikahan yang diharapkan adalah pernikahan yang sehat, baik dari segi batin, jasmani, maupun mental. Namun, tidak dapat dipungkiri apabila dalam suatu hubungan pasti terdapat konflik. Bagaimana Anda dan pasangan menyikapi sebuah konflik menjadi hal yang penting agar konflik tidak melebar dan menimbulkan kekerasan. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, sepanjang tahun 2020 terdapat 299.911 kasus yang menimpa perempuan dalam kekerasan di suatu hubungan atau rumah tangga.
Menanggapi kenyataan ini, Sri Juwita Kusumawardhani, psikolog dari TigaGenerasi, dan host Ankatama mengajak para pasangan untuk mendalami lebih lanjut mengenai wujud konflik yang mungkin saja terjadi di dalam rumah tangga. Mulai dari sinyal-sinyal kekerasan dalam hubungan, serta solusi dalam menghadapi kekerasan dalam hubungan.
"Violence is a choice. Jadi, sesalah-salahnya pasanganmu, kita tetap punya pilihan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap pasangan," ungkap Wita. Simak perbincangan kami yang telah diulas secara lengkap di Spotify Bridestory Unveiled The Podcast.