Kecintaan Bramanta Wijaya terhadap budayanya selalu tercermin dalam pola dan potongan baju yang ia rancang. Akar budaya Jawa bersama dengan budaya Peranakan dan Eropa sangat berpengaruh pada koleksi Tresno Spring / Summer 2019 yang baru ia luncurkan. Dengan menggunakan desain batik tradisional Jawa dan Peranakan yang dipasangkan dengan potongan bergaya Eropa, koleksi Tresno Spring/ Summer 2019 ini sangat luar biasa.
Tetap dengan garis desain khasnya, Anda akan menemukan siluet klasik Bramanta Wijaya dalam koleksi terbaru ini, dengan tambahan serangkaian aksen tradisional yang substansial. Klan Manchu dari Dinasti Qing yang merayakan kebebasan perempuan dalam stratifikasi sosial mereka adalah potongan sejarah pertama yang menginspirasi koleksi ini. Ia menerjemahkan momentum indah ini dalam koleksi Tresno lewat siluet elegan bangsawan dari era tersebut untuk menghasilkan gaun panjang megah yang dihiasi dengan jubah.
Sebagai penghormatan pada kebaya tradisional, Bramanta juga menghadirkan bustier yang dipasangkan dengan kain sarung khas kebaya Encim. Anda juga akan menemukan desain kerah Shanghai di hampir tiap gaun, termasuk gaun cheongsam sebagai manifestasi dari era kebebasan berekspresi wanita Cina di tahun 1930-an. Selain itu, desainer ini juga sukses mengaplikasikan teknik bordir yang terinspirasi budaya Peranakan-Eropa dengan menggunakan bunga khas Eropa serta pola awan untuk menandakan integrasi budaya di pantai-pantai Jawa Utara.
Suatu pesta keragaman budaya yang nyata, itulah kata-kata yang dengan sempurna merangkum koleksi ini. Secara keseluruhan, Bramanta berharap Tresno menjadi pesan agar semua orang tidak menyerah pada cinta karena cinta akan selalu ada dalam jumlah yang sama setiap hari.
Jelajahi koleksi mereka dengan mengunjungi profil Bramanta Wijaya di Bridestory untuk melihat semua karya-karya inovatifnya!