Ekspresi cinta digambarkan dengan manis oleh pasangan pengantin Niko dan Pamela. Berawal dari perjumpaan mereka saat berkuliah di negara tetangga, membuat keduanya menjadi akrab satu sama lain. Keakraban ini berlanjut hingga mereka kembali ke Jakarta, dan terjalinlah kasih asmara di antara keduanya.
Pamela tidak menyangka, kakak kelas yang menjadi teman sepermainannya itu adalah pasangannya kini. Sepasang kekasih ini pun kemudian sepakat untuk menempuh hubungan yang lebih serius, dengan melanjutkannya ke jenjang pernikahan.
Konsep pernikahan secara keseluruhan dirancang oleh Pamela dan tim Grace Wedding Organizer. Konsep klasik yang timeless adalah salah satu tema pernikahan impian Pamela sedari dulu. Maka dari itu, pemilihan dekorasi, ornamen, hingga hasil foto mengedepankan poin effortless yang tetap menawan.
Didukung oleh gaun dalam cutting minimalis nan apik rancangan Yogie Pratama, dan juga pulasan piawai dari tangan Eva Lovira, menciptakan kesan elegan yang outstanding sang mempelai wanita. Konsep pernikahan yang sempurna itu seolah menjadi representasi dari karakter pasangan Niko dan Pamela yang tengah berbahagia.
Perencanaan yang cukup singkat, membuat Niko dan Pamela selektif memilih vendor-vendor dan planner yang membantu persiapan pesta pernikahannya. Terlebih, pandemi yang masih berlangsung menjadi concern utama yang perlu diperhatikan. Meskipun dilanda perubahan regulasi pemerintah, kedua pasangan ini tetap puas atas hasil perencanaannya yang berjalan kurang lebih enam bulan.
"Sebenarnya, kami memang merencanakan intimate wedding dengan 100 tamu. Namun regulasi yang terus berubah-ubah, membuat kami dan tim planner jadi harus menyesuaikan rencana juga. Dari mulai layout, dekorasi, dan juga rundown. Bahkan akhirnya saat resepsi, para tamu undangan enggak bisa dine-in, sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku saat itu. Tapi kami sangat happy menjalani semuanya dengan lancar," tutur Pamela.