"Pada dasarnya, kami adalah pasangan sederhana yang senang mencoba hal baru. Inilah yang ingin kami aplikasikan pada pemotretan pre-wedding kami," jelas Michelle. Pendekatan eksperimental ini pun memberikan pernyataan yang kuat tentang kepribadian mereka. "Saat pasangan lain berusaha mencari pemandangan indah, kami cukup menggabungkan minimalisme, studio indoor, dan limitasi warna untuk menciptakan foto pre-wedding yang lain daripada yang lain," tambah sang calon pengantin.
Mencari vendor untuk menerjemahkan visi ini ke dalam ragam bingkai potre foto menjadi tantangan yang berbeda. Untungnya, esensi kreatif Kimi and Smith sukses menjadikan konsep sederhana menjadi luar biasa. "It was a fun experience. Mereka menjalani sesi pemotretan dengan sangat baik dan berhasil mencerminkan ide dan kepribadian kami ke dalam foto-foto yang memukau," Michelle berkata.
Semudah keduanya merasa cocok dengan sang fotografer, demikian pula mereka dengan satu sama lain. Mereka adalah yang dinamakan 'the lucky ones', orang-orang yang bertemu dengan belahan jiwa mereka semasa hidup. "Rasanya seperti menemukan cerminan hidup dari diri sendiri. Kami tak butuh waktu lama untuk menjadi yakin bahwa kami menemukan pasangan yang tepat dalam satu sama lain,"Michelle berkata lagi.
Kepribadian santai mereka sangat jauh dari romantis, bahkan momen lamaran mereka terkesan jenaka dan playful. "Frans merencanakan sebuah kejutan, mengundang seluruh sahabat kami dan memulai pidato panjang mengenai survey kependudukan Indonesia. Pidatonya diakhiri dengan sebuah lamaran, namun ia membawa kotak cincin yang berisi tulisan 'maaf, Anda kurang beruntung' di dalamnya," Michelle mengenang. "Namun rupanya, ia membawa cincin tunangan sungguhan di kotak yang berbeda," ujarnya sambil tertawa.
Jangan lewatkan foto-foto pre-wedding pasangan ini yang diabadikan oleh Kimi and Smith dan segera tambahkan ke inspiration board Anda!
