Ada alasan khusus di balik pilihan lokasi pernikahan Alfred dan Mega. Sebagai pasangan yang senang menjelajah ke tempat-tempat tanpa koneksi internet dan sekadar menikmati waktu kebersamaan, pernikahan mereka di Gunung Pancar sangat menggambarkan kepribadian keduanya. Dengan lokasi pernikahan yang dikelilingi alam, tema bohemia dalam nuansa serba putih dan dedaunan, pernikahan mereka di tengah-tengah hutan pinus sangatlah menawan, tempat yang sempurna untuk memulai kehidupan baru.
Kisah mereka dimulai sejak Oktober 2012 di sebuah acara perkemahan. Jika bukan karena ibu Mega, yang meyakinkan anaknya untuk mengikuti acara tersebut, mereka mungkin saja gagal bertemu. Alfred, yang merupakan seorang senior di organisasi itu, mencuri perhatian dan juga hati Mega dengan senyum lebarnya. Sejak saat itu hubungan mereka pun terus tumbuh, apalagi dengan kepribadian mereka yang saling melengkapi. "Seperti Yin dan Yang, kami saling melengkapi dalam perbedaan yang ada," jelas mereka.
Keinginan mereka untuk menyampaikan emosi dan koneksi personal dengan setiap tamu mereka pun berhasil diwujudkan. Walaupun memilih lokasi pernikahan tanpa konektivitas, pasangan ini menyampaikan kasih sayang dengan menuliskan catatan terima kasih ke setiap teman dekat dan keluarga. Tak heran setiap tamu merasa tersentuh dengan hal ini.
Bukan hanya itu, pasangan ini juga mengingatkan diri mereka sendiri untuk menikmati pernikahan ini. "Hargai hari ini, ambil nafas dalam, abadikan semua memori dengan mata Anda sendiri. Jangan lupa untuk menikmati sedikit quality time dengan pasangan. Karena setelah ini semua, yang akan tersisa hanyalah kenangan indah yang akan tersimpan di hati Anda," tambah mereka.
Ceritakan pendapat Anda tentang pernikahan ini pada kolom komentar di bawah dan tambahkan foto-foto memukau yang diabadikan Iluminen ke inspiration board Anda!
